Angin dingin membuat bulu di tangan dan punggung Bayusuta menegak. Dia tahu membawa Palasara ke ruang interogasi jelas bukan pilihan yang tepat.
"Kenapa Anda menghilang seperti itu, tadi pagi, saat dini hari, Anda di kantor, kan?" pertanyaan itu yang akhirnya dipilih Bayusuta untuk mengenal Palasara lebih dulu. Soalnya dia merasakan vibrasi kemiripan antara Max dengan Palasara.
Soni mengerutkan kening, tak menyangka kalau tujuannya dengan Bayusuta hanya bersinggungan sedikit. Dia bisa merasakan, alasan kenapa Bayusuta setuju untuk memeriksa apakah banar Palasara orang terdekat Max lebih abstrak daripada yang bisa dibayangkannya. Dia tidak mengetahui sama sekali apa yang terjadi di antara mereka. Mulai dari situ, dia memutuskan untuk diam dan memperhatikan, sebab tatapan Bayusuta sebelumnya kepadanya mengandung perintah seperti itu. Seolah-olah dia berkata, pertanyaan yang kau ajukan terlalu cepat, kita harus tahu dulu motif orang ini mendekati kita semalam!