Chereads / Gadis Yang Istimewa / Chapter 2 - chapter 1

Chapter 2 - chapter 1

Di sebuah rumah sakit ternama di Indonesia, tepat pukul 3 dini hari bayi berjenis kelamin perempuan baru saja terlahir ke dunia dengan keadaan sehat tanpa cacat sedikitpun.

Ibu dari bayi itu meneteskan air mata dan tersenyum bahagia. Suara tangisan bayi itu menggema di dalam ruang persalinan untuk pertama kalinya.

Tiba-tiba, suasana dalam ruangan berubah seiring dengan tangisan bayi perempuan itu.

Di luar rumah sakit hujan turun dengan lebat, petir menyambar sebuah pohon depan rumah sakit hingga terbakar, kilat berdenyar di langit malam yang kelam.

Brak

Pintu ruang persalinan tiba-tiba terbuka dengan keras, tapi anehnya tidak ada orang yang berdiri di sana. Suasana dalam ruangan itu semakin mencekam, dokter dan suster yang berada dalam ruangan itu seketika merinding.

Ibu dari bayi itu berwajah pucat dengan tubuh bergetar saking takutnya. Bayi perempuan itu terus menangis tanpa henti, seketika lampu dalam ruangan itu berkedip dengan cepat dan...

Brak

Pintu tertutup dengan keras, ibu dari bayi itu seketika pingsan disertai jeritan ketakutan dari dokter dan suster yang menggema di ruangan itu. Barang-barang berjatuhan dari tempatnya, bahkan ada yang terlempar ke segala arah. Dokter dan suster jatuh pingsan saking takutnya.

Disaat ruangan sudah kacau Dokter, Suster, dan Ibunya pingsan, seketika bayi perempuan itu pun tenang, tertidur dengan damai seiring suasana kembali seperti semula. Hanya saja ruangan yang tadinya rapi pun berakhir berantakan, dan disaat itu pula muncullah bayangan hitam bermata merah berdiri di tengah ruangan itu.

Keesokan paginya, para Dokter, Suster, Satpam, beberapa keluarga pasien di rumah sakit itu berkumpul di depan sebuah ruang persalinan.

Kondisi ruangan itu sangat kacau dengan barang-barang yang berserakan. Dokter dan 3 orang suster di temukan pingsan tergeletak di lantai, dan seorang perempuan terbaring di tempat tidur dalam keadaan pingsan pula.

Mereka segera di bawa ke ruang IGD untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tapi, yang membuat mereka bingung adalah bayi perempuan yang baru lahir tergeletak di lantai, tepat di tengah ruangan.

Bayi itu tampak damai tidak terganggu dengan suara berisik dari luar ruangan.

Setelah diperiksa ternyata bayi itu masih hidup dan sedang tertidur dengan tenang. Yang membuat mereka semakin bingung bercampur rasa takut adalah bayi itu tergeletak di lantai, tepat di tengah sebuah gambar atau simbol pentagram dan di sekitar bayi itu ada banyak darah hitam.

Seorang Dokter pun mengangkat dan menggendong bayi itu dengan hati-hati karena takut membangunkannya. Bayi itu di bawa ke sebuah ruangan tempat ibunya di rawat.

Wanita itu telah siuman dari pingsannya, pintu terbuka dan menampakkan seorang Dokter yang sedang menggendong bayi berjalan kearahnya.

"Bu, ini anak ibu." kata Dokter itu tersenyum kepada perempuan di depannya. Dia meletakkan bayi itu samping perempuan yang sedari tadi melamun.

Setelah Dokter keluar, wanita itu pun memandang putrinya yang tertidur di sebelahnya dengan tatapan kosong. Wajahnya masih pucat dan tampak masih syok akan kejadian yang menimpanya dini hari tadi.

"Sayang, kau baru saja lahir dan sudah membuat mama takut," kata wanita itu pada putrinya yang sedang tidur dengan lelap.

"Mama sangat takut dengan kejadian tadi," lanjutnya masih memandang putrinya.

"Dan kau malah tertidur dengan lelap," keluhnya dengan nada tak percaya.

"Andai Papamu masih hidup," katanya sambil menatap lurus ke depan dengan air mata yang berderai , lalu dia kembali menatap putrinya.

"Anak mama sangat cantik, mama akan memberimu nama Namira, NAMIRA WIRANATA." katanya sambil tersenyum.

*****

5 Tahun kemudian

"Mama.... Rara pulang." Teriak anak perempuan berusia 5 tahun berlari memasuki sebuah rumah mewah bertema American Classic.

Dia adalah Namira, bayi yang membuat gempar rumah sakit ternama di Indonesia 5 tahun yang lalu.

Bahkan beritanya tersebar luas ke seluruh rumah sakit di Indonesia, dan menjadi tranding topik di kalangan para dokter dan suster di Indonesia. Bahkan menjadi pembahasan utama di media sosial.

"Sayang, jangan lari nanti jatuh!" kata Clarissa Ayudia ibu dari Namira sambil berjalan menghampiri Rara yang berlari kearahnya.

Rara tersenyum lebar melihat mamanya. Tapi senyuman itu seketika luntur digantikan raut wajah bingung, ketika ia melihat 2 orang pria memandang kearahnya dengan senyum tipis.

"Mama, siapa mereka?" Tanya Rara kepada Mamanya.

Clarissa tersenyum lalu menggandeng tangan kecil Rara kearah 2 pria itu.

"Rara, kenalin om ini namanya Rangga Aditya, dan kakak ini namanya Azka Aditya." jawab Clarissa seraya memandang putrinya.

"Om Rangga ini adalah calon Papanya Rara, minggu depan Mama akan Menikah," lanjutnya.

"Jadi kakak ini calon kakaknya Rara ya, Ma." kata Rara pada mamanya.

"Pintarnya anak mama, iya sayang kak Azka akan jadi kakaknya Rara," kata Clarissa tersenyum bangga kepada putrinya.

"Rara akan punya!" kata Rara menatap Rangga dengan mata berbinar dan tersenyum lebar. Rangga yang melihat itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Rara senang?" Tanya Clarissa pada anaknya yang tampak antusias itu.

"Senang!" ucap Rara dengan semangat.

"Mama... mama, tadi kan Rara ketemu sama kakak cantik. Tapi kakak cantiknya sakit badannya banyak darah mukanya juga pucat, Jadi Rara bawa kakak cantik kemari. Bolehkan Ma..." lanjutnya.

Clarissa terdiam dengan wajah yang pucat setelah mendengar perkataan anaknya. Dia tahu bawa putrinya memiliki keistimewaan yang mengerikan, Clarissa hanya bisa menghela napas dan tersenyum tak berdaya.

"Rara, se sekarang.. kakak cantiknya ada di mana?" tanya Clarissa dengan pelan.

"Tuh... di samping Mama," jawab Rara.

Mendengar perkataan Namira, wajah Clarissa bertambah pucat.

"Se se sekarang.. Mama tanya sama Rara, kakak cantiknya manusia apa bukan?" tanya Clarissa dengan nada suara yang bergetar.

Seketika Rara memandang perempuan yang berada di samping Mamanya dengan pandangan menyelidik, tak lama kemudian Rara pun menyadari bahwa dia telah membawa hantu kerumahnya.

Ya Namira walaupun masih kecil tapi dia sudah paham akan kemampuan yang dia miliki.

"Hehehe Rara lupa," kata Rara tersenyum malu. Clarissa yang tadinya merasa takut mulai melupakan rasa takutnya setelah melihat ekspresi Rara yang menggemaskan.

"Ya sudah, bawa kakak cantiknya keluar gih!" perintah Clarissa pada putrinya.

"Habis itu ke kamar, mandi, dan jangan lupa ganti baju, Rara dengar Mama kan!"

"Iya Ma..."

Sedari tadi Rangga dan Azka hanya diam mendengarkan pembicaraan antara ibu dan anak itu.

Azka yang tak dapat menahan rasa penasarannya pun bertanya pada Clarissa.

"Hm... maaf tan.. eh maksud Azka ma, tadi maksud Mama "manusia apa bukan" itu," kata Azka memandang Clarissa, sedangkan Rangga hanya diam mendengarkan.

Clarissa menghela napas lalu memandang Rangga dengan tatapan yang...sulit diartikan.

Sepertinya dia menjelma menjadi Beruang Kutub, batinnya.

"Sebenarnya Namira memiliki kemampuan yang mengerikan, bukan hanya dapat melihat "mereka" tapi juga," Clarissa kembali menghela napas. "Kuharap kalian juga dapat membantuku dalam melindungi Namira, setelah kejadian menggemparkan 5 tahun yang lalu, Namira benar-benar diburu oleh ahli spiritual dan penganut ilmu hitam." Clarissa frustasi dengan hal yang menimpa putrinya.

"Jadi maksud Mama, Namira adalah bayi yang sempat viral di media sosial 5 tahun yang lalu?" tanya Azka, matanya membulat karena terkejut. Bahkan Rangga pun sedikit mengubah raut wajahnya, ingat hanya SEDIKIT.

Clarissa hanya mengangguk mengiyakan.

----

untuk chapter 1 hanya menceritakan masa kecil Namira aja ya, itupun hanya poin pentingnya saja.

karena petualangan Namira akan di mulai pada chapter 2 dengan usia yang sudah genap 17 tahun.

SEKIAN TERIMAKASIH

🥰🥰🥰🥰

-----