"Aw," teriak Chintya.
"Kamu kenapa? Pasti terkena pecahan gelasnya ya? Kan saya bilang juga apa. Sini mana tangannya."
Faras berusaha untuk meraih tangan Chintya. Kemudian Faras langsung meniupi tangan Chintya yang terluka akibat terkena pecahan gelas tadi.
"Mas Faras. Dia walaupun lagi sakit kaya gini tapi tetap sigap buat bantuin aku. Bahkan dia mau niupin dan sedot darah yang ada di tangan aku kaya gini tanpa rada jiji. Apa Mas Faras itu adalah laki-laki yang Tuhan kirimkan untuk aku lewat Mba Ana ya?" ucap Chintya di dalam hatinya.
"Gimana? Masih sakit ga?"
"Engga kok Mas. Aku ga kenapa-kenapa."
"Kamu panggil Dokter aja atau suster guat obatin luka kamu."
"Ga usah Mas. Ini cuma luka kecil kok. Ga apa-apa. Kalo gitu aku lanjut bersihin pecahan kacanya ya."
"Jangan. Nanti kalo tangan kamu terluka lagi gimana?"