Alfa melangkahkan kakinya menyusuri jalanan malam yang begitu sepi. Langkah gontai itu terlihat seperti mayat hidup yang sedang berkeliaran.
Malam ini terasa begitu sunyi dengan semua kejadian yang telah dia lalui. Semua yang dia dengar sekarang menjadi nyata, Alfa tak pernah berpikir jika ibunya akan seperti itu. Dia pikir, Ana adalah wanita yang tak pernah memikirkan soal uang dari Darmono, tapi ternyata apa yang dia pikirkan terlalu baik.
Alfa tak pernah meminta uang, atau kekayaan yang di bilang, dan di janjikan Ana. Dia tidak pernah mengharapkan semua itu, yang Alfa inginkan hanya gudang besar yang selalu dia kunjungi setiap kali stres. Gudang yang menjadi wadah untuk menyalurkan ide kreatifnya setiap kali tiba.
Namun, entah bagaimana kabar gudang itu sekarang. Darmono tak pernah membicarakan gudang itu lagi setelah pertemuan mereka, Alfa berharap kuncinya tidak di ganti. Itu saja.