"Aku pengen kalian jadi temen, gak lebih."
Kening Alzam semakin bertaut, membenahi posisi duduknya, dan berkata, "Kita temen kok Ta, gak ada masalah juga."
"Aku ngerasa kalian ini musuhan."
Alfa tak peduli dengan obrolan yang menurutnya tidak penting. Dia memilih untuk membuka kaleng birnya yang baru, kali ini bir bintang berwarna kuning. Menegaknya hingga habis tak tersisa, dan meletakkannya di atas meja dengan kasar. Helaan napas keluar, aromanya sangat tidak enak menurut Ebi, padahal bir itu tidak mengandung alkohol.
"Kamu kenapa suka sama minuman itu sih Fa? Kenapa gak minum cola atau sprite aja?" ujar Ebi dengan kening bertaut.
"Emang kenapa?" sahut Alfa tanpa menatap gadis itu.
"Alfa, kamu kenapa? Kenapa dari tadi ketus? Kenapa dari tadi kamu keliatan gak mood?" ucap Ebi yang mulai khawatir, dia menggeser kursinya sedikit, menyentuh lengan kanan Alfa pelan, dan kembali berkata, "Aku ada salah ya sama kamu? Atau mungkin aku sama Alzam ada salah kamu?"