Alzam mendengus, mobilnya dia tepikan di depan rumah tetangganya yang sedang kosong.
Alzam masih tidak mengerti kenapa James tidak merasa kesal atau bosan. Pria itu masih berdiri di depan rumahnya, kemeja yang di pakai memang berbeda, tapi wajahnya nampak begitu lelah dengan warna kulitĀ yang berubah menjadi putuh kecokelatan.
Alzam kembali menghela panjang, menyandarkan punggungnya pada kursi mobil dengan malas. Dia terus memperhatikan gerak-gerik James.
"Maunya apa sih astaga!" ucap Alzam.
Ponselnya berdering dengan nyaring, Alzam meraih benda pipih yang ada di sampingnya, dan menempelkan pada telinga.
"Hallo! Kenapa Mba?" ucap Alzam.
"Mas, ini bapak gak mau pulang, saya udah coba buat suruh pulang, tapi gak mau," sahut Ina di balik telepon.
"Emang dari kapan dia di sana?"