Kelas selesai dengan cepat, siswa kelas itu pun mulai keluar bersamaan dengan guru matematikanya. Sedangkan cowok tinggi di bangku paling belakang itu bersiap sambil buru-buru memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Tak lupa dengan alat tulis teman sebangkunya yang juga berantakkan, beberapa buku yang lain dia masukkan ke dalam laci meja sebelum akhirnya berlari.
Melangkah keluar dengan terburu-buru. Raut mukanya nampak begitu khawatir dengan sesuatu, keningnya terus bertaut meskipun sedikit. Helaan napas berat dia keluarkan sambil langkahnya yang terhenti. Kantin masih kosong, dan gadis itu tidak ada di sana.
Netranya terus memperhatikan sekeliling tanpa meninggalkan satu celah pun untuk menemukan Ebi yang entah ada di mana. Perasaan tidak enak terus di rasakan Alfa sampai saat ini, dia kembali berlari dengan cepat. Tidak memperhatikan jalannya hingga beberapa kali menabrak anak laki-laki yang sedang berjalan di pinggir koridor.