Sinar membuat mata yang tertutup itu mengernyit karena silau, suara gorden yang di seret membuatnya membuka mata secara perlahan. Mengerjap-ngerjap mata sebelum duduk, rasanya masih mengantuk, tapi ini sudah pagi.
Ebi kembali merebahkan tubuhnya, memperhatikan langit-langit kamar hotel dengan senyum yang begitu tipis. Sesuatu membuatnya senang sejak semalam, sampai-sampai tak bisa tidur, dan ingin terus terjaga untuk mengobrol dengan pria sekamarnya ini. Mereka baru saja kembali membentuk hubungan yang baik, dan itu membuat Ebi sangat bahagia.
Dia juga tidak tahu kenapa harus membisu selama dua puluh empat jam, kenapa juga harus membuat sebuah ruangan dengan kunci yang dia buang ke tempat sampah. Meninggalkan Alfa sendirian di luar tanpa selimut membuatnya merasa bersalah ternyata.
"Selamat pagi Elena, dan selamat natal!"