"Elena?"
Ebi menoleh setelah selesai merapikan tempat tidur, menghampiri Alfa sambil berkata, "Alfa, kamu dari mana aja sih? Kenapa lama banget sih Alfa?"
Alfa meletakkan paper bag berisi makanan untuk sarapannya, "Maaf-maaf, tadi aku udah nyoba hubungin kamu, tapi ponsel kamu gak aktif. Ada kabar bagus pagi ini."
"Kabar?" kening Ebi bertaut, Alfa mengajaknya untuk duduk di tepi kasur. Mereka saling bertatap untuk waktu yang cukup lama, sampai akhirnya Alfa menghembuskan napas samarnya.
Ebi tak paham dengan raut muka kekasihnya pagi ini, sulit untuk memahami situasi pagi ini. Dia harap Alfa membawakan kabar baik, tapi raut mukanya nampak sedih tanpa ada gurat bahagia. Gurat kesedihan yang dia berikan membuat Ebi kembali menghembuskan napas samarnya.
"Alfa, apa yang bagus?" tanya Ebi tak sabar.