"Di bilang jangan di makan!" Asra berteriak setelah memukul tangan kanan Alfa dengan kesal.
Adik laki-lakinya itu malah tertawa, membawa kabur satu sosis bakar yang baru setengah matang menuju teras rumah. Duduk dengan teman-temannya yang lain, sementara Wildan sibuk membaca resep di dekat pagar rumah. Memasukkan berbagai macam bumbu dengan beberapa campuran yang lain, sate lilit khas Bali dia buat sesuai permintaan Asra.
Gadis itu terus saja memberikan tugas yang rumit untuknya, Niko juga di berikan tugas, tapi hanya membeli ayam beserta bumbu yang ada di pasar. Tugas semudah itu juga Wildan inginkan ketimbang harus menguleni resep yang nampak lumayan rumit.
Wildan menghembuskan napas panjangnya, tugasnya menguleni sudah selesai dengan semua bumbu yang dia habiskan. Wildan beranjak dari tempat duduknya, menghampiri teman-temannya tanpa menjawab panggilan dari Asra ketika dia melewati tempat gadis itu yang sedang memanggang sosis.