Es batu berbentuk kubus itu berputar mengikuti putaran sendok yang semakin lamban, daun mint yang ada di permukaan mulai masuk ke dalam. Pergi ke dasar ujung sendok. Daun hijau kecil itu tak lagi berkeliaran, sekarang tersisa biji markisa dengan es batu yang melayang-layang.
Gadis itu menghembuskan napas panjangnya secara perlahan, perhatiannya kembali fokus pada cowok di depannya, "Jadi apa?" tanyanya.
"Bentar-bentar!" Alfa mengeluarkan ponselnya yang sejak tadi berdering, mengobrol dengan seseorang di balik telepon dengan sangat serius.
Ebi hanya memperhatikan, sesekali kening Alfa bertaut cukup dalam dengan nada suara yang cukup tinggi. Membuat beberapa orang di meja sebelah menoleh, memberikan tatapan bingung sebelum kembali fokus dengan kegiatan mereka masing-masing.