Ebi menghembuskan napas panjangnya, tangan kanannya masih mengetuk pulpen pada kertas putih yang sekarang tak terlihat putih karena banyaknya tinta yang menempel. Hembusan napas berat itu kembali dia keluarkan untuk yang kedua kalinya, menopang kepalanya pada tangan kiri sambil memperhatikan jadwal kuliahnya di depan.
Ada banyak kegiatan besok, ada banyak materi yang belum dia pelajari juga. Seharusnya tadi dia tidak bermain di rumah Alfa, seharusnya tidak melupakan waktu untuk belajar, dan seharusnya dia pulang lebih cepat dari yang Alfa minta. Seharusnya seperti itu, tapi tak dia lakukan dengan benar. Ebi terlena dengan kehangatan keluarga, dan asyiknya dunia bermain bersama teman-temannya.
Sekarang konsentrasinya terganggu, musik klasik sudah dia putar dengan volume yang lumayan kecil. Biasanya akan membantu untuk meningkatkan konsentrasi, tapi sekarang malah tidak. Tak tahu kenapa, sepertinya mood untuk belajar menghilang begitu cepat.