Pria paruh baya berkacamata kotak itu keluar dengan membawa buku-buku tebal, dan tak lama di susul beberapa mahasiswa yang sudah tak sabar untuk pulang atau memilih untuk nongkrong di kafe dekat kampus. Sementara gadis yang sejak dulu tak pernah bisa cepat itu masih berkutat dengan buku-bukunya di meja.
Memasukkan semua buku berat itu ke dalam ransel agar tak ada yang tahu buku apa yang dia bawa. Katanya ini adalah rahasia, tak ada yang boleh tau selain dirinya, entah kenapa, tapi Ebi akan menurut sampai dia lulus.
Suara ketukan pintu dalam keheningan membuatnya menoleh. Seulas senyum cowok berponi itu berikan sambil berjalan mendekat. Ebi segera menutup ranselnya, dan menggendong di punggung.
"Pergi sekarang Na?" tanya Kevin penuh kehati-katian.
"Iya, tapi ke rumahku dulu ya! Ranselnya harus aku simpen di rumah sebelum pergi ke rumahmu."
"Boleh!" Kevin mulai ikut berjalan keluar di samping Ebi, "Udah bilang sama alfa kalau mau ke rumahku?"