"Ayo, Na sekarang!"
Ebi masih sibuk memasukkan barang-barang berharganya ke dalam sling bag. Dia ikut berlari terburu-buru meninggalkan unitnya karena Alfa. Cowok itu terus saja seperti ini, yang datang terlambat siapa, dan yang di salahkan siapa? Padahal dia sendiri yang membuat janji, tidak sesuai dengan perjanjian membuat Ebi kembali pulang.
Helaan napas panjang Ebi keluarkan ketika duduk di atas kursi bus bagian belakang. Alfa ikut duduk di sebelahnya, kedua sudut bibir cowok itu masih bisa melengkung. Padahal Ebi sudah tidak memiliki tenaga untuk tersenyum, sekarang yang ingin dia lakukan hanya melihat pemandangan dari jendela sambil menormalkan deru napas.