Setelah merasa kuat, Padmasari kembali menghampiri jenazah laki-laki di ruang tamunya.
"Sayang, Bangun ! Anak-anak kita masih membutuhkan bimbinganmu. Aku sama sekali tidak bisa membimbing mereka sendiri. Aku butuh bantuanmu. Mereka amanah yang dikirim Tuhan untuk kita didik dan besarkan. Ayo bangun! Mengapa kau diam saja ? Apakah kau sama sekali tidak kasihan padaku ? Kau sama sekali tidak ingin menjawab semua ucapanku ? HIks. Mengapa ? Apakah kemarahanmu tadi memang sudah benar-benar memuncak dan itu membuatmu tidak ingin bicara padaku? Hiks"