Sepulang dari rumah sakit, Padmasari merebahkan tubuhnya di kamar. Ia merasa sangat lelah setelah setengah hari berada di rumah sakit. Mengantri di ruang tunggu poli dan apotek membuat kakinya terasa kaku. Ia menyelonjorkan kaki dan mengangkatnya ke atas. Amurwa Bhumi masih di ruang tengah bersama anak buahnya sedang membahas kebangkrutan Kusuma Wardhana.
"Kau selidiki apa yang terjadi di perusahaan Kusuma, Andi. Jangan sampai tercecer sedikit pun. Aku ingin mengetahui semuanya dan aku yang akan menyeelesaikan semuanya dengan caraku."
"Baik, Tuan. Semua akan kami investigasi dengan rapi tanpa ada yang melihat dan mengetahui. Bahkan kalau perlu, saya akan mengambil alih perusahaan itu agar bisa menjadi milik Tuan Amurwa Bhumi.'
Amurwa Bhumi mengangguk. dalam hati ia bahagia mendengar kesanggupan Andi, anak buah paling setia yang ia miliki.