"Kalau tidak ada halangan, lebih baik memang kita berkunjung ke Bangka, Bu Marni. Untuk mengeratkan tali silaturahim." Usul Susana disetujui oleh Nyonya Anwar dan Siska mengangguk.
"Mamah benar, Bu. Tidak ada salahnya kalau Kalian ke Bangka. Tapi kelihatannya Nyonya Padmasari tidak bisa ikut." Siska memberi usul dan memandang Padmasari. Sambil membelai perutnya dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Dengan sangat menyesal memang, kami harus merelakan Nyonya untuk di rumah Walau sebenarnya kami akan sangat bahagia kalau Nyonya bisa hadir diantara kami. Kandungan Nyonya yang sudah besar seperti ini sangat rawan kalau kau ajak bepergian."
"Iya, Mbak. Terima kasih."
"Yah, berarti Nyonya tidak bisa melihat rumah kami yang sederhana, dong. Padahal aku ingin sekali mengajak Nyonya hadir. Aku ingin Tuan Amurwa memberikan usulan untuk perbaikan rumah Ibu di Bangka.
"Kapan-kapan kan bisa, Sis. Tidak harus sekarang. Kasihan Nyonya Padmasari kalau harus ditinggal Tuan Amurwa."