"Dulu Mami juga sering ke sawah, Nana. Sebenarnya sangat melelahkan, namun bagi seorang petani, pergi ke sawah adalah kebutuhan yang harus dilaksanakan, walau katanya ada monyet atau binatang lainnya." Amurwa mengelus kepala Padmasari. prihatin dengan apa yang dialami istrinya. Dia tahu bahwa latar belakang kehidupan mereka sangat mirip satu sama lain sehingga saat istrinya mengatakan kalau sering ke sawah, Amurwa yakin kalau Padmasari mengalami hal yang kurang mengenakkan.
"Makanya kau tumbuh menjadi wanita yang kuat ya. Mas bangga padamu, Sayang." Padmasari tersenyum. Matanya berbinar bahagia. Mereka melanjutkan makan sampai magrib menyapa.