"Andika, apa kabar?" Kusuma memandang Andika yang mencoba menghindari bertatap muka dengannya. Andika menghentikan langkah dan membalikkan badannya menatap laki-laki yang menjadi sebab lahirnya dirinya di dunia.
"Saya baik, Tuan."
Kusuma menggelengkan kepalanya mendengar kata Tuan yang disebutkan kepadanya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau anaknya masih memendam rasa tak nyaman aat bertemu dengannya saat ini. ia memandang Padmasari, mencoba memintanya untuk memberikan pengertian kepada Andika untuk menerima dirinya apa adanya, namun ia urungkan. Kusuma melihat Padmasari menatapnya dengan datar seolah ia memintanya untuk diam dan tak mempermasalahkan sikap anaknya.
"Apakah tidak salah, Sayang? Kamu memanggil Papi dengan sbutan Tuan? Oh Tuhan, dosa apa yang sudah aku prbuat sehingga anakku sendiri memanggilku dengan sebutan Tuan?" Kusuma menyugar rambutnya kasar lalu mengusap wajahnya membuat Padmasari, Andi dan Romi menatap laki-laki muda di hadapan mereka.