"Argghhh, sial!" teriak Leo sambil mengacak-acak rambutnya dengan keras. Pria itu tampak frustrasi karena mengingat kebodohannya.
Harusnya tadi dia bisa lebih bersabar lagi ketika menghadapi Ajeng. Sekarang lihatlah akibat perbuatannya, Ajeng malah ketakutan padanya. Hampir saja Leo menyetubuhi Ajeng. Jika saja Kenzo tidak datang, mungkin Ajeng sudah habis dengannya.
Lagi-lagi Leo mendesis lirih, mengumpat, berkata kasar pada dirinya sendiri. Saat ini dia bingung harus berbuat apa. Ingin kembali menemui Ajeng, tapi Leo sadar bahwa saat ini Ajeng trauma padanya. Sekarang apa yang harus dia lakukan.
"Kenzo," gumam Leo, pria itu baru menyadari kedatangan pria itu.
Apakah mereka saling mengenal?
Dari mana Kenzo tahu letak rumah Ajeng?
Apakah selama ini ada yang Ajeng sembunyikan darinya?
Pertanyaan tersebut selalu bermunculan dibenaknya. Ajeng tipikal yang mudah bercerita jika ada pria asing yang mendekatinya. Lalu bagaimana dengan Kenzo?
