Naufal, Toni dan Jeffry pun lalu melangkahkan kaki mereka memasuki kedai ice cream milik Ikbal.
Mereka sedikit terkejut ketika telah berada di dalam kedai ice cream tersebut.
"Lho? Kok ada banyak orang yang sedang mendekor tempat ini sih? Ini sebenarnya mau ada acara apaan sih? Perasaan dari luar tadi udah beda aja," ucap Toni menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya ya ini sebenarnya mau ada acara apaan sih? Aneh banget. Gak ada papan pengumuman lagi," ucap Jeffry.
"Apa jangan-jangan kedai ice creamnya bang Ikbal udah dijual ke orang lain? Makanya semuanya berubah kayak gini," ucap Naufal menebak.
"Wih bisa jadi. Soalnya kan kita dah lama banget ya enggak ke sini. Jangan-jangan bang Ikbal bangkrut terus akhirnya dia menjual kedai ice cream ini?" tanya Toni.
"Masa sih bang Ikbal bangkrut? Gue tuh kayak gak yakin gitu deh," ucap Jeffry.
"Lah terus kalau bukan bangkrut apaan?" tanya Toni.
.....
Alzanno menatap tajam wajah Roy.