Cici lalu menerima panggilan dari Ikbal.
"Iya halo assalamualaikum bal? Ada apa?" tanya Cici pada Ikbal di seberang telepon.
"Halo Waalaikumsalam ci. Kamu sibuk gak ci?" tanya Ikbal pada Cici.
"Hmm enggak kok bal. Memangnya kenapa bal?" tanya Cici.
"Hmm enggak ci. Aku ingin mengajak kamu pergi," ucap Ikbal.
"Pergi ke mana bal?" tanya Cici.
"Hmm aku gak bisa kasih tahu sekarang sih. Kamu mau gak pergi sama aku?" tanya Ikbal.
Cici lalu menatap ke ibunya dan ibunya pun mengangguk.
"Hmm iya bal boleh. Aku ke kedai ice cream kamu?" tanya Cici.
"Iya ci. Maaf ya ci karena aku belum bisa bertemu dengan ibu kamu karena aku masih seperti ini dan belum mapan. Aku benar-benar malu untuk bertemu dengan ibu kamu ci," ucap Ikbal.
"Ya Allah bal. Gak apa-apa kok. Ibu aku juga mengerti kok. Kamu gak perlu merasa seperti itu," ucap Cici.
"Hmm iya ci. Nanti jika waktunya sudah memungkinkan, aku pasti akan segera menemui ibu kamu. Aku janji," ucap Ikbal.
"Iya bal. Aku percaya kok," ucap Cici.