Baru saja Ikbal akan beranjak dari posisinya, ia langsung menghentikan geraknya ketika ia melihat seorang perempuan yang baru saja memasuki kedai ice cream miliknya seraya mengedarkan pandangannya mencari-cari keberadaan Ikbal.
'Duh. Cici datang di saat yang tidak tepat. Ini tiga bocah kan mulutnya berisik. Duh sial banget gue.' ucap Ikbal di dalam hatinya.
Melihat gerak-gerik Ikbal yang terlihat aneh, Toni pun membuka suara.
"Kenapa lo bang?" tanya Toni.
Ikbal hanya tersenyum kaku ketika ditanyai seperti itu oleh Toni.
"Kenapa sih bang? Kaku benar kayaknya," ucap Jeffry.
Sementara di lain sisi, setelah mengedarkan pandangannya, Cici pun tersenyum setelah dirinya menemukan Ikbal.
Cici geleng-geleng kepala.
"Masih malu aja ya bal," gumam Cici tersenyum.
Cici lalu melangkahkan kakinya menghampiri Ikbal.
"Hai bal," sapa Cici ketika dirinya kini telah berada di dekat Ikbal.
"Ha-hai ci," balas Ikbal.