Ikbal menarik nafasnya lalu menghelanya.
"Aku gak tahu sejak kapan rasa ini tumbuh. Tapi hati aku benar-benar merasa tenang dan damai ketika aku berada di dekat kamu. Mungkin ini terlalu cepat untuk kamu ci dan mungkin kita juga tidak selevel. Tapi maukah kamu hidup bersama denganku dalam satu atap dan bahagia bersama?" tanya Ikbal.
....
Deg!
Zoya yang menyaksikan hal tersebut benar-benar sangat terkejut dan tak percaya atas apa yang ia saksikan saat ini.
Matanya tiba-tiba saja berkaca-kaca menyaksikan hal tersebut. Ia benar-benar tak pernah menyangka jika selama ini Ikbal tengah memendam perasaan terhadap seorang wanita. Ia mencintai seorang wanita yang tidak Zoya ketahui.
Zoya membalik badannya dan pergi dari sana seraya tangannya memegangi dadanya yang terasa begitu sesak. Air matanya semakin banyak mengalir membasahi pipinya.
"Sakit banget ya Allah. Hiks," ucap Zoya terisak seraya berlari menuju tempat di mana motornya di parkirkan.