Zoya telah selesai mengobati luka yang ada pada wajah Roy.
"Dah selesai.." ucap Zoya.
"Thanks ya Zoy.." ucap Roy.
Zoya pun mengangguk.
"Iya sama-sama, Roy.. makanya lo lain kali hati-hati.. lo sebagai cowok juga harus bisa bela diri.. noh kayak si Elzia.." ucap Zoya.
"Hey! Gue bukan cowok ya! Lo kira gue perempuan apaan?" ucap Elzia.
"Wkwk.. maksud gue bisa bela diri kayak lo.. bukan berarti lo itu laki-laki... gitu lho.." ucap Zoya.
"Makanya.. ngomong tuh yang benar.." ucap Elzia.
"Ya maaf." ucap Zoya.
"By the way Zi, lo kok bisa jago bela diri sih?? Cewek kan padahal lo.." ucap Ikbal.
"Gue belajar dari zaman SD.. gue suka olahraga juga sih.. emang kata emak gue kelakuan gue itu kayak laki-laki .. tapi bodoh amatlah." ucap Elzia.
"Ajarin dong kita-kita.. biar jago juga kayak lo.." ucap Ikbal.
"Boleh.. tapi bayar ya wkwk.." ucap Elzia terkekeh.
"Wah sialan lo wkwk..." ucap Zoya.
"Bisa juga ya lo ketawa.. wkwk.." ucap Ikbal.
"Ya iyalah.. lo kata gue robot apa gak bisa ketawa? Datar terus ekspresinya.." ucap Elzia.
"Wkwk... gak gitu... cantik lo kalau ketawa.." ucap Ikbal.
"Iya cantik sih Zi beneran.." ucap Zoya.
"Gue tigain deh.." ucap Roy.
"Iya iya.. cantik emang.. tapi cepat tua ntar gue.. kendor muka gue kebanyakan ketawa.. Mending juga datar.. ketat muka gue.." ucap Elzia.
"Yee sialan lo.. emang susah kalau udah jutek ya.." ucap Zoya.
"Lo kenapa jutek banget sih Zi kalau sama orang lain?" ucap Ikbal.
"Males aja.." ucap Elzia seraya menyendok ice creamnya.
"Ya kenapa gitu?? Kan ada alasannya.." ucap Ikbal.
"Buat apa coba?? Kita baik ke semua orang juga gak semua orang akan baik sama kita.. ya lebih baik jutek kayak gini aja.. Ketika gue punya teman, setidaknya mereka sudah tahu seperti apa gue.. Mereka menerima gue sebagai teman mereka dengan apa adanya.." ucap Elzia.
"Iya sih benar.." ucap Zoya.
"Banyak teman itu gak penting.. lebih baik sedikit tapi memberi banyak manfaat. Dari pada banyak, hobinya cuma menikung dari belakang." ucap Elzia.
"Munafik ya wkwk.." ucap Zoya.
"Yaps.. kalian gak gitu dong tentunya??" ucap Elzia.
"Enggaklah..." ucap Roy, Zoya dan Ikbal secara bersamaan.
"Baguslah kalau gitu.. Jangan sampailah.." ucap Elzia.
"Ya udah yuk pulang.." ucap Zoya.
"Eh iya.. gue mau nulis novel juga.. belum nulis gue.." ucap Elzia.
"Biasa guys.. orang sibuk wkwk.." ucap Zoya.
"Calon penulis novel terkenal.." ucap Roy.
"Gak aamiin deh.. pekerjaan sebagai penulis kan cuma sampingan doang selama gue belum mendapatkan pekerjaan karena masih sekolah.. Ntar kalau udah lulus sekolah, punya gelar, punya duit banyak, ya enakan jadi pengusaha.. Gue tinggal memerintah aja." ucap Elzia.
"Lo kira enak jadi pengusaha?? Goblok sistem pemasaran lo, hancur usaha lo." ucap Ikbal.
"Sialan lo bang. Ya pikirannya harus positif dong.. optimislah jangan pesimis." ucap Elzia.
"Yakin benar lo kalau bakal sukses nanti." ucap Zoya.
"Haruslah.. selama kita mau berusaha dan doa tiada putus, In Syaa Allah, Allah bakal kasih kesuksesan itu untuk kita.." ucap Elzia.
"Tumbenan lo.." ucap Zoya.
"Duh bacot. Dah ah gue mau balik dulu.. Lo Roy, balik sama gue atau sama Zoya?" ucap Elzia.
"Sama Zoya aja deh Zi.. lo duluan aja.." ucap Roy.
"Oke kalau gitu gue pamit ya.. bye.." ucap Elzia lalu pergi dari sana.
"Seru ya punya teman kayak Elzia.." ucap Ikbal.
"Iya bang benar.. dia setia kawan.." ucap Roy.
"Iya.. setia kawan banget sih.. contohnya kejadian tadi aja udah sangat membuktikan, betapa setianya si Elzia dalam berteman. Gue benar-benar beruntung bisa punya teman kayak dia." ucap Zoya.
"Haruslah.. dia itu memang masih bocah SMA, tapi pemikiran dia itu dewasa.. Suka gue sama cewek yang kayak begitu." ucap Ikbal.
"Po naksir sama dia bang?" ucap Zoya.
"Eh gila.. ya enggaklah.. maksudnya gue tuh senang kalau melihat perempuan yang modelan kayak dia.. mandiri dan setia." ucap Ikbal.
"Oh.. kirain lo suka sama Elzia." ucap Roy.
"Ya kalau diizinkan sih mau juga gue wkwk.." ucap Ikbal.
"Si Elzia yang najis sama lo wkwk.." ucap Zoya.
"Sialan lo Zoy wkwk.." ucap Ikbal.
Roy pun ikut terkekeh.
"Tapi kalian tahu gak sih?" ucap Zoya.
"Tahu apaan?" ucap Roy.
"Di balik sikap jutek dan sangar nya dia itu, ternyata dia mengidolakan salah satu cowok tampan se-Indonesia." ucap Zoya.
"Ha?? Beneran Zoy? Siapa?" ucap Roy.
"Gue ya Zoy? Wkwk.." ucap Ikbal.
"Dihhh PD banget sih lo, bang.. iya.. dia mengidolakan seorang lelaki tampan yang akan sangat mustahil bisa dia temui apa lagi sampai menjadi milik dia." ucap Zoya.
"Siapa sih??" ucap Roy.
"Tahu lo.. siapa sih?? Gak mungkin Roy kan? Wkwk.." ucap Ikbal.
"Sialan lo bang.." ucap Roy.
"Wkwk... Alzanno Dezvaro.. Cowok tampan se Indonesia.." ucap Zoya.
'Alzanno Dezvaro???' ucap Roy di dalam hatinya.
"Alzanno Dezvaro siapa sih??" ucap Ikbal.
"Cari tahu aja sendiri.. hahaha.. kuy Roy kita pulang.." ucap Zoya tertawa ngakak. Ia lalu bangkit dari posisi duduknya dan menaiki motornya.
Saat Roy akan berjalan menyusul Zoya ke motor, Ikbal bertanya pada Roy.
"Alzanno Dezvaro siapa sih Roy?? Lo tahu gak?" ucap Ikbal.
Roy terdiam sejenak.
"Hmm gue pamit ya bang.. bye.." ucap Roy lalu menaiki motor Zoya.
"Siapa sih Alzanno Dezvaro itu?? Teman sekolah mereka mungkin ya??" gumam Ikbal.
Ikbal lalu bangkit dari posisi duduknya. Ia lalu menemui salah satu karyawannya.
"Alzanno Dezvaro siapa?" ucap Ikbal.
"Gak tahu boss... coba tanya dia.."
"Kudet lo." ucap Ikbal lalu beralih pada karyawannya yang lain.
"Siapa sih Alzanno Dezvaro?" ucap Ikbal.
"Waduh.. saya gak tahu boss.. coba tanya ke pelanggan deh boss.."
"Payah lo berdua.. pada kudet.. gue pecat aja udah.. ganti karyawan yang update." ucap Ikbal.
"Ya jangan dong boss.. kan kita kerjanya bagus boss.."
"Bacot!" ucap Ikbal.
Ikbal lalu memasuki ruangannya. Ia lalu duduk di kursinya. Ia mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan mencari tahu tentang Alzanno Dezvaro.
"Oke... namanya Alzanno Dezvaro.." gumam Ikbal seraya mengetikkan nama Alzanno dengan lengkap pada situs web.
Ikbal lalu membaca beberapa informasi yang disampaikan terkait tentang Alzanno.
"Sialan tuh si Zoya! Aktor ternama ternyata dia. Emang dasar karyawan gue sama gue sama aja. Sama-sama kudet dan gak tahu artis. Gobloknya kebangetan... Ya pantas aja si Zoya bilang bahwa Elzia mengagumi seseorang yang mustahil bisa ia temui secara langsung apa lagi sampai dimiliki.. Eh ternyata dianya aktor ternama.. " monolog Ikbal.
......