Mata yang berapi-api itu tampak terlihat jelas di kedua mata orang yang sedang membuat seorang bernama Dody yang telah membuat Pak Bramana Putra demikian juga.
Mata yang berapi-api itu tampak penuh semangat, karena telah membuat Dody dengan hampir sempurna.
Sedangkan ketiga dokter yang membantu serta kedua wanita teman si orang itu pun terlihat sama-sama gembira atas hasil yang mereka buat.
"Tinggal bocah itu!" kata orang yang membuat Pak Bramana Putra menjadi manusia robot dengan tangannya di arahkan si Otong.
Karena motorik Otong selalu menolak bekerja sama hingga sudah beberapa kali di coba, hasilnya selalu gagal.
"Dari pada gagal terus dan buang-buang uang, bagaimana kalau anak itu di matikan saja." Usul salah satu dari ketiga dokter yang membantu.
"Betul!" kata kedua dokter yang lain serta kedua wanita yang membantu.
Si orang yang membuat Pak Bramana Putra serta Dody, merasakan sayang jika harus membunuh si Otong.