Sinto palsu berkata kepada si wanita itu dengan nada sinis, "Boleh-boleh saja. Asalkan dia sudah sembuh kau harus menyembuhkan saya pula. Jika tidak, kalian berdua akan tahu akibatnya!"
Ucapnya selain dengan nada sinis juga dengan ancaman.
Wanita itu hanya mengangguk saja.
Ia pun sepertinya terlihat menyerah. Ia pergi meninggalkan kedua pemuda itu masuk ke kamarnya.
Di dalam kamar ia menghitung keuangannya.
"Masih banyak." Gumamnya perlahan.
Lalu lanjutnya lagi, "Kalau di pikir-pikir, dengan uang sebanyak ini percuma juga kalau putraku tidak kunjung sembuh. Lebih baik aku menikmati hidupku sendiri, ya kalau dia sembuh mau berbakti kepadaku. Jika tidak, dia akan membunuhku perlahan-lahan."
Wanita itu tampak bimbang.
"Haruskah aku melanjutkan eksperimen ini? jika ternyata eksperimen ini dapat membuat tubuh si kelinci percobaan menjadi kebal, belum selesai aku lakukan terhadap anakku dia pasti akan membunuhku terlebih dahulu!" gumamnya sambil memperhatikan nilai tabungannya.