Si pria itu segera membidikkan senapan laras panjang yang dia pegang ke punggung Evelin. Tetapi sebelum lelaki itu melepaskan tembakan ia sudah keburu jatuh tersungkur ke depan dengan tubuh penuh luka cakaran pada bagian belakangnya.
Sedangkan si istri yang melihatnya terkejut dan ia juga tidak sempat berteriak, karena tubuhnya juga turut terjatuh serta bermandikan darah.
Keduanya tewas terkena cakar macan. Cakarnya sampai menembus kulit punggung kedua orang itu.
Evelin tidak mau menoleh sedikit pun, karena kalau ia telat sedikit saja ia akan turut menjadi santapan hewan-hewan itu pula.
Ia melaju terus hingga ia melihat sebuah pulau.
"Sepertinya aku pernah ke pulau itu, tetapi siapa ya yang ada di sana?" gumamnya pelan.
Lalu katanya lagi kepada diri sendiri, "Apa aku mampir saja. Jangan-jangan Sinto ada di sana."
Akhirnya Evelin memutuskan untuk mendekati pulau tersebut, dan berhenti di tepi pantai pulau itu.
