Mendengar perkataan Sinto asli dokter itu menoleh, lalu ia bertanya dengan suara pelan, "Apakah kau sudah ingat semuanya?"
Sinto mengangguk lemah.
"Sungguh?" tanya si dokter itu lagi dengan nada tidak percaya.
"Seratus persen." Sahut Sinto dengan suara masih lemah.
Saat itu posisi tidur Sinto dengan tengkurep.
"Oke, kau tahu Evelin itu punya saudara laki-laki?" tanya si dokter dengan suara pelan dan terharu sekali. matanya berkaca-kaca.
Sinto menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
"Memang wajar kalau dia lupa. Karena kami berdua terpisah sudah hampir dua puluh tahun. Saat ini dia mungkin sudah berusia dua puluh lima. Sedangkan aku hampir tiga puluh lima. Usia kami memang terpaut banyak." Kata si dokter yang merawat Sinto.
Mereka berdua terdiam sejenak. Lalu si dokter segera mengambil foto kecil mereka lalu di tunjukkan kepada Sinto asli.
Begitu Sinto melihat foto keluarga mereka, Sinto berkata pelan. "Wajahnya memang tidak pernah berubah."
