Mendengar orang itu bicara, yang lainnya tertawa terbahak-bahak.
Si sopir pun terlihat tidak gentar sama sekali, ia memungut sebuah kayu yang berada di dekatnya sebagai senjata.
Kemudian ia berseru, "Majulah kalian semua! Paling tidak aku dapat membunuh satu atau dua dari antara kalian, sudah puaslah hatiku."
Sesudah berseru demikian, si sopir Azumi yang asli pun segera mengayunkan kayu yang ia pegang ke orang yang berbaju hitam-hitam yang paling dekat berdiri dengan dirinya.
Si sopir mengayuhkan kayu yang ia pegang dengan keras dan mendadak pula sehingga lawannya yang berdiri paling dekat dengannya tidak siap, hingga putuslah nyawanya.
Melihat lawannya satu sudah mati, si sopir itu semakin bersemangat. Kemudian ia membabi-buta menyerang lawannya ke sana-kemari.
"Satu lagi!" seru si sopir bertambah semangat.
Tak lama kemudian ia berteriak lagi, "Satu lagi!"