Si orang yang mengaku sebagai sahabat dari Pak Bramana Putra pun sempat terkejut melihat angka yang tertera di rekeningnya.
Pada saat itulah seseorang memukul tengkuknya hingga pingsan. Kemudian orang yang telah menerima uang transferan sebanyak itu pun di ikat kedua tangannya dan kepalanya pun di tutup dengan kain hitam. Sesudahnya di bawa pergi oleh orang-orang tersebut.
****
Orang-orang tersebut tampak berkumpul di sebuah bangunan besar seperti hanggar.
Mereka diam tidak bersuara sama sekali, sepertinya mereka sedang menunggu seseorang. Dan di depan mereka semua tampak bertumpuk-tumpuk kotak.
Tak lama kemudian muncul Robert bersama seseorang. Keduanya berpakaian hitam-hitam.
Ternyata atasan Robert adalah si kakek yang berada di pulau hitam. Orang yang hendak membunuh si notaris bernama Wulandari.
Melihat tumpukan kotak itu, si kakek merasa puas.
Lalu kata si kakek kepada orang-orang yang telah menunggunya dengan sabar.