Tak lama kemudian terdengar suara ejekan, "Memangnya kamu bisa keluar dari bali jeruji itu."
"Kau tidak perlu mengejekku. Datanglah kemari. Kita duel lagi. Barang siapa dapat jatuh dalam tiga gerakan saja. Dia yang kalah." Tantang orang yang berada di dalam jeruji itu.
Mendengar tantangan, orang itu tertawa terbahak-bahak. Kemudian katanya kembali dengan suara ejekan.
"Kau sudah berkali-kali kalah dan malah hampir mati. Sudah berkali-kali pula kau saya selamatkan. Sedangkan kau saat ini sedang berhutang nyawa padaku. Eh, sekarang masih berani menantangku. Baiklah aku layani kau. Tetapi ingatlah, jika kau kali ini kalah lagi, maka nyawamulah yang menjadi taruhannya!"
Suaranya kini menjadi sangat bengis dan murka. Tak berapa lama kemudian tampak pintu jeruji itu terbuka, suara derik pintu itu membuat orang yang mendengarnya bergidik serta merasa ngilu.
Tak lama kemudian tampak seorang berbadan kekar masuk ke dalam ruangan tahanan tersebut.
Giginya tampak seperti jeruji besi.