"Ini kesempatanku untuk membunuhnya." Gumam si kakek ketika melihat si notaris itu mulai memasuki toko yang dalam keadaan ramai tersebut.
Si notaris pun mulai memasuki toko tersebut lebih dalam lagi.
Walaupun toko itu tidak terlalu besar tetapi pengunjungnya sangat ramai. Karena setiap hari ada barang yang di obral hingga sembilan puluh persen. Jadi orang-orang lebih suka berbelanja di toko tersebut, karena serba ada juga. Dari keperluan si kecil hingga kakek-nenek pun ada di situ.
Si notaris itu pun juga turut memburu barang-barang sale terutama di tempat perlengkapan wanita.
Di dekat dia ada cermin yang cukup besar. Jadi kalau ada yang mencuri pun langsung terlihat dengan jelas.
Si kakek makin mendekati si notaris.
Salah satu karyawan toko, saat itu sedang memperhatikan pengunjung melalui cermin besar tersebut, hingga akhirnya berteriak sekeras-kerasnya, "Kau mau apa di sana!"
Suaranya mengejutkan semua orang termasuk si kakek.