Saat itu tampak Pak Broto terlihat lesu, ia terkena luka tembak. Tetapi ketika Resty dan Dinda hendak membawanya ke rumah sakit ia segera menolak.
Dengan alasan, "Orang itu belum mati. Aku takut jika kalian berdua menjaga diriku, kalian ikut jadi makanan buat mereka." Kata Pak Broto dengan suara pelan.
"Kalau begitu biar kami berdua yang merawatmu." Kata Resty kepada pria tua itu.
"Jangan. Aku tidak menyusahkan kalian." Kata Pak Broto mencoba menolak.
Resty dan Dinda malah semakin memaksa dengan berkata, "Biarkan kami memperhatikan dirimu seperti dirimu memperhatikan kami berdua."
Dengan sedih Pak Broto hanya mengangguk sambil berkata pelan, "Terima kasih."
Ibu dan anak itu pun segera menjalankan niatnya dengan perlahan-lahan membersihkan luka akibat terkena tembakan yang di alami Pak Broto.
"Kamu beruntung, ternyata luka ini hanya terkena serempet saja dari peluru yang di lepaskan oleh orang itu ke kakimu." Kata Resty pelan.