"Nah, paman sendiri namanya siapa?" tanya si Otong sambil menunjuk ke arah Sinto.
"Nama paman Sinto." Kata pemuda itu dengan singkat dan jelas.
"Sinto?!" gumam si Otong sambil berlagak berpikir seperti orang dewasa.
Tak lama kemudian kedua orang itu masuk lagi. Dan lelaki yang di panggil Atong itu segera menarik tangan Sinto dengan kerasnya.
Hampir saja Sinto jatuh ke depan. Kalau tidak buru-buru di tangkap oleh Wina wanita yang telah menolongnya.
"Atong, kamu ini keterlaluan ya. Dia ini baru sadar dan pulih dari pingsannya. Sekarang kamu memperlakukan dia seperti ini!" tegur Wina dengan nada sedikit marah.
"Oh, sekarang kamu malah membela dia. Bukan membela aku. Lihat saja nanti!" kata Atong dengan geramnya.
Setelah berkata demikian Si Atong pun segera pergi dari kediaman Wina.
Otong pun ragu. Hendak menyusul bapaknya atau tetap di situ.
"Otong, sebaiknya kamu di sini ya. Jadi saksi jika kami berdua tidak ada apa-apa." Kata Wina sambil memegang kedua tangan anak itu.
