Mereka berdua saling memandangi satu dengan yang lainnya. Sedangkan Santi bergegas masuk ke rumah.
"Malah Kakek guru yang sekarang terlihat seperti anak itu." kata Santi dengan suara yang terdengar kesal.
"Kakek." Kata Sinto dengan suara pelan. Pelan sekali hampir tidak terdengar sama sekali.
"Ada apa Sinto. Katakan saja jangan sungkan." Kata si kakek dengan suara lembut.
"Maafkan Sinto yang selama ini telah menyusahkan kakek. Dan maafkan Sinto juga karena baru sekarang dapat mengingat nama sendiri." Katanya dengan sedih.
"Tidak apa-apa Sinto. Wajarlah kalau kita sedang mengalami berbagai cobaan dan tekanan pada akhirnya jadi tidak mengenali diri sendiri." Kata si kakek dengan suara yang terdengar sangat wibawa sekali.
"Sekarang, masuklah hari sudah sore." Ajak si kakek kepada pemuda itu.