Pak Bramana sangat kecewa sekali mendengar laporan dari Sari dan juga pemuda bertopi merah mengenai tidak ada jejak sama sekali Resty dan putrinya serta Evelin di vila tersebut.
"Ke mana mereka semuanya pergi. Atau menghilang begitu saja. Tidak mungkin." Ucapnya kesal.
Kemudian ia mengecek ke semua bandara baik tujuan domestik dan internasional. Tetapi tidak ada nama-nama yang ia cari.
"Tidak mungkin ia menghilang tanpa jejak sama sekali!" ucapnya dengan nada tinggi.
"Jaya pun juga ikut menghilang!" katanya dengan setengah berteriak.
Tak lama kemudian terdengar suara seorang wanita yang tak lain tak bukan adalah notaris dari Resty.
"Selamat siang Bapak." Katanya dengan suara yang sangat tenang sekali.
"Setelah apa yang kau perbuat terhadap diriku. Berani sekali kau datang lagi padaku." Ucapnya Pak Bramana dengan geram.