Akhirnya mereka tiba di daerah perbukitan.
Satu per satu keluar dari kendaraan minibus yang sudah rusak terkena tembakan.
Evelin sendiri terkena serpihan kaca untuk melindungi kedua kakak beradik itu.
Melihat itu Resty berkata, "Terima kasih kau telah melindungi kedua putriku."
"Sama-sama mama. Nantikan mereka akan jadi kakak iparku juga." Ucap Evelin tanpa ragu lagi. Karena ia tahu kalau pemuda yang bernama Daniel itu selalu melirik dirinya.
Benar saja Daniel pun terkejut ketika mendengar perkataan Evelin.
"Memangnya kamu punya anak cowok?!" tanya Daniel sambil mengernyitkan dahinya.
"Anak angkat sayang. Kami angkat anak dari..." sebelum Resty menyelesaikan perkataannya. Ia mendengar Evelin yang tiba-tiba batuk.
"Kamu kenapa?" tanya Resty mengalihkan sesaat perkataannya kepada Daniel.
"Aku baik-baik saja. Tetapi tiba-tiba kerongkonganku ini gatal." Jelas Evelin kepada Resty.
