Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Bayang-Bayang Cinta

🇮🇩Eun_Book
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
Menikah karena terpaksa dan dipaksa, akankah membawa kebahagian? Milena Velove (19) dan Kylo Mahendra Velez (32). Dua orang asing yang tidak saling mengenal bahkan tidak pernah bertemu muka namun harus terikat dalam sebuah pernikahaan atas dasar perjodohan. Terlebih Kylo memilih menutup hatinya rapat-rapat untuk siapapun termasuk kepada sang istri.

Table of contents

Latest Update1
Bab 011 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 01

Menikah adalah menjalin sebuah hubungan sakral dan suci antara dua orang yang saling mencintai dimana keduanya saling mengucapkan sumpah janji setia sehidup semati di hadapan Tuhan. Sebuah pernikahan seharusnya di dasari perasaan cinta karena mempersatukan dua hati menjadi satu bukan karena terpaksa atau pun paksaan.

Anindita Milena Velove, seorang gadis desa, yatim piatu harus bersedia menikah dengan seorang pria asing yang nama serta wajahnya saja tidak pernah dia tahu demi memenuhi janji di masa lalu sekaligus membayar hutang pengobatan mendiang sang ibu.

Kylo Mahendra Velez pria tampan mapan berusia 32 tahun di paksa keluarganya untuk menikahi seorang gadis yang usianya terpaut 13 belas tahun lebih muda, dimana menurutnya lebih cocok di jadikan adik daripada seorang istri.

Pernikahan seperti apa yang akan mereka berdua jalani jika semuanya karena dasar keterpaksaan juga paksaan.

Apakah kebahagian akan menghampiri keduanya.

.

.

.

.

.

.

Seorang pria bertubuh tinggi tegap dalam balutan kemeja hitam dengan celana warna senada, berdiri santai di depan kaca jendela ruang kerja pribadi miliknya yang terletak disebuah gedung tinggi di salah satu kawasan perkantoran mewah. Lewat iris hazel warisan sang ibu, fokus memandang ke luar atas gedung dimana disuguhkan pemandangan hamparan langit biru luas dengan dibawahnya berjejer rapi gedung-gedung bertingkat serta padatnya jalan raya perkotaan.

Cuaca hari ini pun begitu cerah menandakan kalau musim kemarau telah tiba, waktunya berlibur bersama teman serta pacar ke pantai sebab di Indonesia hanya terdapat dua musim yaitu musim penghujan serta kemarau.

Pria ini mendesah pelan lalu tersenyum sesaat membayangkan sedang berlibur santai di pantai namun sayang semuanya hanya khayalan karena jadwal bulan ini begitu padat tidak ada waktu untuk memanjakan diri bersama orang terkasih karena memang pada dasarnya dia lebih senang menenggelamkan diri dalam pekerjaan karena dengan bekerja bisa melupakan sejenak tentang orang yang amat begitu dirindukannya hingga membuat dada sesak.

Sekilas jika melihat postur tubuh dari pria tampan ini, sangat cocok jika menjadi seorang model atau artis, karena baik dari segi wajah serta penampilan sangat menjual tapi sayang pria berlabel pria paling hot masa kini itu, sama sekali tidak tertarik terjun ke dunia hiburan lebih memilih fokus mengurus perusahaan milik keluarga.

Berdiri termenung melihat pemandangan langit memang sering sering dilakukan di tengah-tengah padatnya pekerjaan kantor yang menumpuk, hal itu memang sengaja di lakukan guna menghilangkan penat dari segala macam pekerjaan serta tumpukkan dokumen yang selalu membuat penat dan tak jarang stress.

Setiap melihat langit biru selalu bisa membuat hati serta pikirannya lebih tenang sekaligus membuat suasana hati kembali baik.

Saat ini sebagian pikirannya tengah merindu sementara sebagian lainnya sibuk memikirkan pekerjaan kantor yang begitu menumpuk seakan tak ada habisnya, terlebih sebagai seorang pemimpin perusahaan dia memiliki tanggung jawab besar pada perusahaan sekaligus seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan.

Menyesap Latte di tangan, iris kelamnya masih betah menikmati pemandangan di luar jendela ruang kerjanya yang terletak di lantai dua puluh satu. Suasana disini begitu hening, dan sunyi bahkan suara detak jarum jam bisa terdengar menjadi melodi tersendiri di ruangan yang cukup luas ini.

Hingga terdengar sedikit kehebohan terjadi ketika pintu masuk ruang kerja terbuka atau lebih tepatnya di buka secara kasar.

Suara langkah tergesa-gesa terdengar jelas namun pria yang tersebut tidak marah ataupun kaget malah menyunginkan senyuman kecil sambil menyesap kembali minumannya.

" Bos," Panggil sekretaris pribadinya sopan dengan sebuah i-pad di tangan.

Pria yang dipanggil dengan sebutan Bos itu masih berdiri diam tak menanggapi atau menyahuti sama sekali, asik tenggelam dengan dunianya sendiri seolah-olah tak ada orang lain di dekatnya.

Menghela nafas perlahan seakan mengeluarkan sebagain beban di pundak, "Ini laporan keuangan dari bagain Akutansi yang Anda minta tadi pagi," katanya seraya menaruh sebuah map besar berwarna hitam di atas meja bersebelahan dengan laptop yang masih dalam posisi menyala.

Hening sesaat.

Pria bersurai hitam itu pun akhirnya berbalik menatap penuh arti sekretaris pribadinya tersebut, "David, tolong kau kosongkan jadwalku sore ini,"

"Tidak bisa, sore nanti Anda harus menemui..."

"Mamih, memintaku untuk pulang cepat," selanya dengan wajah memelas, memohon pada sang sekretaris untuk mengerti akan situasi yang sedang dialami apalagi jika sudah menyangkut dengan mamanya, dia tidak bisa menolak jika tak mau terlibat masalah besar di rumah nantinya.

David terdiam sejenak lalu menghela nafas cepat seolah sedang melepaskan beban berat di pundak, "Baiklah. Aku akan mewakili Anda," katanya dengan nada pasrah.

"Terima kasih. Kau memang bisa diandalkan," pujinya sambil melemparkan senyuman.

"Sama-sama, lagipula itu memang sudah tugasku sebagai sekretaris pribadi Anda," sahutnya dengan mimik wajah datar.

Pria bermata kelam itu tersenyum kecil menatap David kemudian duduk di kursi kebesarannya.

Selang semenit kemudian pria bernama David tersebut berjalan mendekati sambil menampilkan mimik wajah serius sekaligus cemas, "Bos," panggilnya.

"Ada apa?" Sahutnya santai.

"Bolehkan aku mengatakan sesuatu,"

"Tentu,"

"Sebaiknya Anda cepat menikah agar semua gosip gila diluaran sana menghilang," David memberi saran sekaligus nasehat karena jujur saja kupingnya sudah sangat panas mendengar gosip yang beredar luas, baik itu di kantor maupun di luar sana, dimana orang-orang selalu sibuk membicarakan mengenai dirinya dengan Kylo Mahendra Velez yang merupakan bos di kantornya hanya karena mereka berdua selalu terlihat bersama dan terkadang selalu di salah artikan sebagian orang.

Apalagi setelah sebuah video beredar tentang dirinya dengan sang bos yang sedang mabuk berat di sebuah klub mahal tersebar luas dimana di dalam video bosnya mengatakan kalau tidak akan menikah dengan wanita manapun jikapun harus disuruh menikah dia akan memilih menikahi David karena menurutnya David orang yang paling mengerti tentang dirinya dari siapapun juga mereka berdua adalah teman lama sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Gara-gara video itulah gossip tentang mereka berdua sebagai pasangan sesama jenis menyebar luas hingga ramai dibicarakan oleh banyak pihak, selain itu tak jarang beberapa wartawan gossip berdatangan ingin mewawancarai, meminta klarifikasi tapi sayang hasilnya selalu nihil baik David maupun Kylo sama-sama diam mau tidak buka suara seolah membenarkan berita tersebut padahal tidak.

Sebenarnya mereka berdua bukanlah artis maupun orang yang bekerja di industry hiburan tapi di kota ini siapa yang tidak mengenal sosok Kylo Mahendra Velez, cucu dari konglomerat pemilik bisnis property serta resot mewah tak hanya itu saja ia termasuk orang yang sangat sukses dalam bidang bisnis bahkan sudah menjadi seorang CEO ketika masih berusia muda terlebih di perusahaan miliknya sendiri, tak sampai di situ saja, Kylo nama panggilannya memiliki paras tampan, cerdas, dan mampu menguasai berbagai bahasa asing bahkan masuk ke daftar salah satu bisnisman berpengaruh di Asia, dimana hal itu merupakan sebuah prestasi luar biasa sekaligus membanggakan untuk keluarganya.

Tak heran jika banyak orang diluar sana merasa iri karena bisa dikatakan kalau sosok Kylo adalah paket lengkap sempurna untuk dijadikan pendamping hidup.

Selama ini sudah banyak gadis cantik dari berbagai kalangan bahkan tak sedikit dari para artis cantik juga terkenal berusaha mendekati berharap bisa menjadi kekasih Kylo tapi nyatanya tak ada satupun dari mereka semua mampu membuat Kylo tertarik bahkan melirik pun tidak.

Sudah bukan rahasia lagi kalau sikap Kylo begitu dingin terhadap wanita walau selalu berlaku sopan kepada mahkluk indah ciptaan Tuhan tersebut dimana selalu bersikap sopan juga lembut, karena merasa Mamihnya seorang wanita juga sama seperti mereka walau prilakunya sangat jauh berbeda jika kepada sang Mamih dimana begitu perhatian tapi jika berusaha merebut perhatian dari Kylo siap-siap saja merasa kecewa sekaligus sakit hati karena sikapnya sangat dingin lebih dingin dari kutub utara jadi tak heran kalau banyak orang berspekulasi kala Kylo tidak menyukai wanita meskipun rupanya secantik Dewi Aprodaite karena hanya tertarik pada laki-laki dan dugaan tersebut diperparah dengan David sebagai asisten pribadinya selalu mengikuti kemanapun pergi.

"Sebaiknya kau cepat-cepat mencari pendamping hidup, agar semua berita miring tentangmu menghilang," David mulai mengeluarkan pendapatnya setelah sekian lama di pendam.

Kylo terdiam sejenak lalu melemparkan senyuman menggoda, "Apa kau tertarik menjadi pendampingku?"

Seketika tubuh David merinding takut seolah tersetrum sesuatu, "Jangan membuatku takut," sahutnya setengah kesal karena yakin kalau ucapan dari bosnya itu pasti bercanda tidak serius.

Salah satu tangannya menopang dagu menatap David penuh arti bahkan melemparkan senyuman menggoda, "Memang aku kurang tampan dan kaya bagimu?" Tanyanya dengan seulas senyuman, menggoda David kembali.

"Bos!!" seru David kesal.

Kylo hanya tertawa renyah melihat kekesal David, dan tidak merasa takut jika ada orang lain menguping pembicaraan mereka berdua dan semakin salah paham.

Tapi apa peduli Kylo.

"Apa kau tak merasa jengah dengan semua gosip mengenai mu. Bahkan aku jadi ikut-ikut terbawa," keluh David sambil menghela nafas berat.

"Jangan terlalu di pikirkan semua berita murahan itu," sahutnya santai menanggapi semua berita miring tentangnya dengan santai tidak di jadikan beban karena merasa apa yang diberitakan orang-orang tidak benar adanya.

"Tapi tetap saja aku kesal selalu disebut sebagai pasangan sesama jenismu," tubuh David tiba-tiba bergidik ngeri saat mengatakannya karena bagaimanapun dia tetaplah pria normal pada umumnya dimana masih menyukai perempuan bukan laki-laki.

"Aku ini kaya juga tampan, apa itu semua kurang membuatmu tertarik menjadi pasanganku," goda Kylo kembali sambil melemparkan senyuman lebar.

David memandang horor ke arah sang bos dengan bulu kuduk berdiri, "Hentikan kata-katamu. Kalau seperti ini aku malah semakin percaya kalau sekarang kau benar-benar melenceng dari menyukai jeruk menjadi pisang,"

"Aku suka kedua buah itu," sahut Kylo tanpa tahu makna tersembunyi dari ucapan sekeretarisnya tersebut.

"Bukan itu maksudku!" Pekik David kesal setengah mati.

Memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pening menghadapi sikap bosnya yang menyebalkan selalu membuat naik darah, "Ah~sudahlah...." desah David pasrah tidak tahu harus berkata apa.

Kylo tersenyum sekilas ke arah David yang wajahnya terlihat begitu kesal, "Dari sekian banyak orang yang mengenalku, bukankah kau lebih mengerti alasan mengapa aku masih sendiri dan tidak mau dekat dengan wanita manapun," katanya dengan nada getir menahan kesedihan hati yang begitu dalam

Pandangan mata Kylo langsung beralih ke sebuah figura foto seorang gadis cantik bersurai cokelat panjang tergerai indah dengan bibir merah nan menggoda tengah tersenyum, dan fotonya terpajang indah di sebuah bingkai foto berukuran 4R bersebelahan dengan foto sang Mamih, dimana bagi Kylo kedua wanita tersebut sangatlah penting sekaligus berarti dalam hidupnya.

David ikut sedih lebih tepatnya merasa kasihan karena sangat tahu jelas siapa foto gadis yang sedang dipandang dengan tatapan sendu oleh Kylo, "ini sudah delapan tahun berlalu, sudah saatnya kau melupakan Isabella dan menerima kenyataan yang ada bahwa-,"

"Mana laporan keuangan yang kau bawa tadi, aku ingin mengeceknya," sela Kylo mengalihkan pembicaraan.

"Tck~Kau selalu saja bisa mengalihkan pembicaraan, dan ini yang membuatku sebal," gerutu David sambil menyerahkan map yang tadi dibawanya masuk.

Jika Kylo terlihat santai menanggapi semua berita miring mengenai dirinya dan tidak mau mengambil pusing, dan memilih tetap fokus pada pekerjaannya sebagai pemimpin perusahaan hanya memikirkan bagaimana memajukan perusahaan, tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain dimana persaingan bisnis itu sangat kejam ibarat di hutan rimba, dimana yang kuat akan bertahan begitupula dalam berbisnis.

Bukan hal baru jika banyak majalah gosip membicarakan sosok Kylo karena pria tampan tersebut sering kedapatan terlihat dekat dengan para selebritas papan atas walau tidak sampai ke arah hubungan serius hanya sekedar saling kenal saja.

Namun karena lebih sering terlihat pergi kemanapun bersama David serta sikap dinginnya terhadap banyak wanita membuat orang-orang berspekulasi kalau dia memang ada hubungan khusus dengan sekretaris pribadinya.

Berita mengenai Kylo serta hebohnya video yang sedang beredar luas akhirnya tedengar juga ke telinga keluarga khususnya sang Mamih terlihat begitu syok bercampur sedih membaca berita majalah gossip yang memberitakan kalau anaknya bukanlah pria normal karena penyuka sesama jenis.

Hati orang tua mana yang tidak sedih juga sakit jika anak kandungnya dikatakan seperti itu terlebih semua orang di seluruh negeri ikut membicarakan anaknya yang tidak-tidak akibat berita miring tersebut, dan tidak sedikit dari mereka mencaci maki hingg mengutuk prilaku Kylo yang dinilai menyimpang tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya.

.

.

.

.

.

Tidak seperti hari-hari bisanya dimana Kylo selalu pulang larut malam dan melewatkan makan malam bersama tapi malam ini sedikit berbeda dari biasanya sebab Kylo pulang ke rumah sebelum jam makan malam, hal itu dilakukan demi memenuhi keinginan sang Mamih yang meminta untuk makan bersama di rumah walau harus merepotkan David untuk menggantikan dirinya menghadiri acara makan malam bersama kolega perusahaan.

Malam ini semua orang terlihat berkumpul di ruang makan dimana hal seperti ini jarang terjadi mengingat kesibukan Kylo sebagai pemimpin perusahaan sedangkan si bungsu Mark berada di Amerika untuk kuliah S2.

Suasana di meja makan terasa hening karena rata-rata anggota di keluarga ini memang terkenal sangat irit berbicara untung saja sebagai satu-satunya wanita di keluarga ini, Mamihnya Kylo terbilang tidak irit kata seperti tiga pria yang sedang makan bersamanya saat ini.

"Kylo" panggil sang kakek di tengah-tengah makan.

"Ya, kakek," sahutnya sopan.

"Setelah makan malam datanglah keruanganku ada hal yang ingin aku bicarakan padamu,"

"Tentang apa?" Kylo bertanya karena merasa sedikit curiga karena tak biasanya Kakeknya mengajaknya berbicara empat mata.

"Tak baik jika membahasnya disini,"

"Baik, Kakek,"

Acara makan malam berakhir dengan lancar, semua hidangan yang di sajikan para pelayan habis disantap dan seperti yang tadi di katakan oleh kakeknya setelah selesai makan malam Max pergi ke ruang pribadi pria tua tersebut dengan dipenuhi perasaan cemas karena merasa sesuatu yang akan terjadi entah apa itu tapi dia berharap itu hal baik bukan buruk.

Kedua pria berbeda usia serta generasi itu duduk saling berhadapan hanya dibatasi oleh sebuah meja kecil didepan beberapa saat lalu salah satu Pembantu datang membawakan dua gelas the olong ditemani camilan ringan sebagai kudapan.

"Apa yang ingin kakek bicarakan denganku?" Tanya Kylo tanpa basa basi karena tahu Kakeknya tidak suka berbasa-basi.

Kakeknya tiba-tiba menyodorkan sebuah amplop cokelat kepada Kylo lalu setelahnya meraih gelas kramik berisikan teh hijau.

"Apa ini!?" Kylo memandang bingung amplop cokelat pemberian sang kakek karena dipikrinya ingin membicarkan masalah perusahaan tapi sepertinya dugaannya salah.

"Bukalah, nanti kau tahu," sahutnya sambil menyesap teh kesukaannya dengan hikmat.

Perasaannya dipenuhi perasaan bingung sekaligus penasaran membuka amplop dan ternyata di dalamnya terdapat selembar foto seorang gadis muda membuat dahi Kylo berkerut bingung yang menurut kacamatanya sebagai pria normal dan dewasa, gadis di dalam foto termasuk cantik juga manis untuk ukuran gadis remaja seusianya.

Jujur saja Kylo masih bingung sekaligus tak mengerti maksud dari kakeknya.

Setelah hampir semenit memandangi foto di tangan, Kylo kemudian melirik sang kakek yang tengah asik menyesap tehnya, "apa gadis ini calon nenek baruku?" Tanya Kylo dengan polosnya sambil menunjukkan foto tersebut pada sang kakek.

Dalam benaknya Kylo berpikir boleh juga selera sang kakek karena menyukai gadis remaja, walau bisa dibilang wajah sang kakek masih tampan dan menawan di usia 70 tahun bahkan sudah memiliki dua cucu yang sama tampannya.

"Uhuk...." pria tua tersebut tersedak minumannya saking kaget mendengar perkataan Max yang mengada-ngada.

"Tapi aku rasa dia lebih cocok menjadi cucumu dari pada is..."

"Jangan berkata sembarangan!" Bentak sang kakek marah.

Pria tua terebut menaruh gelas berisikan teh di atas meja kecil lalu menatap tajam, "Namanya adalah Milena Velove, cucu dari mendiang teman kakek," jelasnya agar tidak salah paham lagi.

Untuk sesaat Kylo terdiam kaget seolah syok tak percaya dengan perkataan yang dilontarkan sang kakek.

Padahal tadi Kylo mengira kalau gadis muda itu adalah calon nenek barunya, tapi ternyata bukan.

Entah mengapa tiba-tiba saja otak Kylo tak bisa bekerja cepat untuk mengerti maksud sang kakek yang ingin menjodohkannya dengan gadis bernama Milena Velove tersebut mungkin saking syok juga kaget hingga membuatnya bodoh sesaat.

"Lalu, siapa gadis ini?" Tanya Kylo masih belum mengerti serta paham dari ucapan kakeknya.

"Dia adalah calon istrimu, minggu depan aku akan menikahkan kalian berdua," katanya tegas yang menurut pendengaran Kylo seperti sebuah perintah.

"Apa! Menikah!? Apa aku tak salah dengar kakek?" Tanya Kylo kaget tak percaya karena tiba-tiba saja menyuruhnya untuk menikah dengan gadis yang belum dikenal bahkan di temui sama sekali.

"Ya, memang apa masalahnya?"

"Aku tidak mau menikah dengannya!" Tolak Kylo tegas.

Raut wajah pria tua terebut memincing tajam penuh amarah, "Dia gadis yang manis, pintar,baik, lemah lembut dan asal usulnya pun jelas. Apa yang kurang darinya!?" Tanya sang Kakek murka.

Jujur saja dia paling tak suka keinginannya ditentang oleh siapapun, termasuk cucunya sendiri.

"Haaah~" Kylo menghela nafas berat, merasa sangat pusing dengan keinginan sang kakek yang tiba-tiba saja memintanya untuk menikah.

Jika dilihat lebih jelas kalau gadis bernama Milena Velove itu pasti masih remaja.

Memangnya kakeknya pikir kalau dia adalah paman genit yang suka menggoda para gadis remaja, usianya sudah terbilang cukup matang untuk menikahi seorang wanita dewasa bukannya gadis belia yang usianya masih belasan tahun. Tentu saja Kylo berusaha menolak keras keinginan sang kakek yang akan menikahkannya dengan Milena Velove, jika pun memang harus menikah, setidaknya carikan seorang gadis dewasa yang usianya tidak terpaut jauh karena dia butuh seorang pendamping hidup bukan seorang adik perempuan manis.

"Aku tidak peduli, kau tetap harus menikah dengannya," ucap sang kakek ngotot tidak mau dibantah sama sekali.

"Aku tidak mau, kakek!" Tolak Kylo tak kalah ngotot.

Bukan Antonio Velez namanya jika keinginanya tidak bisa terpenuhi sekalipun harus memaksa ataupun menggunakan cara kotor sekalipun dia tidak peduli termasuk pada cucu kesayanganya sendiri. Dari sekian gadis yang selama ini dicari untuk menjadi cucu menantu dikeluarga ini, hanya sosok Milena Velove sajalah yang paling pas, menjadi pendamping bagi Kylo arena diam-diam selama beberapa bulan belakangan sudah mencari tahu mengenai Milena Velove jauh sebelum rencana perjodohan.

Namun Kylo tetap terus menolak tidak mau dijodohkan dengan berbagai alasan kepada kakeknya. Apalagi Kylo juga memberikan alasan logis dan masuk akal mengenai jarak perbedaan usia mereka berdua dimana hal ini membuat Kylo terlihat seperti seorang paman genit.

Kedua pria berbeda generasi ini tidak mau mengalah satu sama lain masih, bisa dibilang keras kepala, karena memang sudah ciri khas dari keluarga ini selain memiliki harta melimpah ruah tidak habis tujuh turunan.

"Kau harus menikah dengan Milena Velove. Aku tidak mau mendengar apapun alasan darimu, titik!" teriaknya marah yang menekankan kata menikah.

"Kakek kira berapa perbedaan usia diantara kami?" Erang Kylo dengan nada emosi karena sang kakek tidak paham dan mengerti juga akan situasinya.

"Kalian berdua hanya berbeda tiga belas tahun," sahutnya santai tidak merasa kalau hal itu sebuah masalah besar dalam menjalin sebuah hubungan pernikahan.

Sekarang jaman sudah berubah perbedaan usia tidak menjadi penghalang seseorang untuk bersama jadi tidak masalah meskipun perbedaan usia keduanya cukup jauh setidaknya sikap Kylo bisa lebih dewasa dalam membimbing sang istri nantinya.

Mata Kylo melebar sempurna, "Apa?!" Serunya kaget.

Kylo menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya cepat, "Maafkan aku kakek. Tapi aku tidak bisa menikahinya dibandingkan sebagai istri gadis itu lebih cocok dijadikan keponakan atau adik untukku," ucapnya jujur.

"Aku tidak peduli." Teriaknya tak mau tahu alasan sang cucu dan tetap memaksanya untuk menikah.

"Tapi ka..."

Saat keduanya sedang berdebat dan bersitegang tiba-tiba saja pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang berlari masuk sambil membawa sebilah pisau, "Jika kau menolak menikah, hari ini Mamih akan bunuh diri dihadapanmu," katanya mengancam dengan sebilah pisau di leher.

Perbuatan yang dilakukan oleh wanita paruh baya tersebut tentu saja membuat semua panik terlebih bagi Kylo yang tidak menyangka akan ada kejadian mengerikan seperti ini.

"Pleas, turunkan pisaunya Mamih. Aku mohon," bujuk Kylo.

Benda tajam yang biasa digunakan memotong bahan masakan kini sedang di gunakan oleh oleh wanita paruh baya tersebut untuk mengacam Kylo sebenarnya aksinya ini merupakan salah satu rencana dari ayah mertuanya namun sayangnya lupa memberitahu suaminya yang sekarang sedang ikutan panik setengah mati.

"Menikah atau lihat Mamih mati di depan matamu," ancamnya sambil menghunuskan pisau ke leher walau sebenarnya tangannya gemetar ketakutan tapi demi melancarkan rencana mau tak mau harus bertahan dan berakting sebagus mungkin agar Kylo percaya.

"Kylo cepat berikan jawaban, kau mau melihat Mamih mu mati!" Bentak sang Papih yang panik dan ikut memojokkan.

Kepala Kylo terasa sakit merasa keadaanya menjadi semakin tersudut kalau sudah begini tak ada alasan lagi menolak perjodohan yang bisa dibilang di lakukan secara terpaksa demi menyelamatkan sang Mamih tercinta.

"Baiklah, aku akan menikah dengan gadis pilihan kakek," ucapnya dengan nada pasrah.

"Kau tidak berusaha membohongi Mamih kan?"

"Tidak. Kylo janji akan menikahi gadis itu dan tidak akan lari perjodohan. So please Mamih Mamih turunkan pisaunya,"

Senyuman lebar langsung mengembang di wajah wanita paruh baya tersebut, pisau yang tadi di jadikan alat untuk mengancam di jatuhkan begitu saja dan langsung berlari menerjang sosok sang suami yang sejak tadi berdiri ketakutan juga tegang, "Sebentar lagi kita akan punya menantu, sayang," teriaknya senang.

Sementara itu kakeknya Kylo duduk santai di atas sofa menikmati kembali tehnya dengan perasaan senang sekaligus puas karena rencananya berhasil, dan dia harus berterimakasih kepada menantu perempuannya karena aktingnya sungguh luar biasa bagus.

Setelah berdebat cukup panjang dengan sang kakek ditambah adegan menegangkan tadi dimana sangat menguras emosi akhrinya Kylo memutuskan kembali ke kamar untuk beristirahat.

Menghempaskan tubuh keatas ranjang berukuran king size tangan tangan Kylo memijat kening yang terasa pusing efek dari perdebatan dengan sang kakek dimana dirinya selalu kalah tak pernah bisa menang.

Jika tahu dari awal dirinya dipanggil karena urusan perjodohan lebih baik tadi menolak dengan beralasan sedang sibuk mengerjakan tugas kantor.

"Bella, aku harus bagaimana?" gumamnya sedih seraya menatap langit-langit kamar yang didominasi oleh warna putih gading.

Bagi Kylo menikah bukanlah hal main-main, dirinya ingin menikah dengan wanita yang dicintai dan membangun keluarga kecil nan bahagia. Tapi sayang impiannya harus lenyap begitu saja karena Isabella tunangannya mengalami kecelakaan dan tewas seketika di tempat kejadian akibat pendarahan hebat di kepala.

Bertahun-tahun setelah kematian Isabella, dia memilih menyendiri karena merasa sangat kehilangan sekaligus terpukul, saat itu dia sempat jatuh terpuruk membuat pekerjaannya sebagai pemimpin perusahaan terbengkalai beruntung ada David yang bisa menghandel semua pekerjaan dikantor.

Waktu itu semua keluarga serta teman-teman baiknya berusaha membantu untuk dia bangkit kembali dari keterpurukan serta melupakan kesedihan atas kehilangan Isabella, tapi satu-satu orang yang berhasil membuat Kylo bersemangat kembali adalah sang mama karena terus ada untuknya disaat jatuh terpuruk, memberinya semangat juga menasehatinya. Beruntung Kylo masih memiliki seorang mama yang luar biasa sabar sekaligus pengertian jika tidak entah apa yang terjadi mungkin saja setelah kematian Isabella, Kylo juga akan pergi menyusul dengan cara bunuh diri tapi hal itu tidak dilakukan karena masih ada keluarga yang begitu mencintai dan menyanginya.

Meskipun sudah bangkit dari kesedihan tak lantas melupakan sosok Isabella serta semua kenangan mereka berdua, karena rasa cintanya yang begitu besar sekaligus dalam Kylo memutuskan untuk tidak jatuh cinta lagi, menutup diri serta hatinya rapat-rapat kepada gadis manapun termasuk dengan calon istrinya.

"Pernikahan seperti apa yang harus aku jalani tanpa berlandaskan cinta," lirihnya sedih.

Bersambung