Dior berlari pergi dari rumah untuk mencari seseorang yang bisa membantu dirinya untuk memastikan ke adaan ibunya apakah ibunya itu masih hidup atau tidak, cuaca sangat mendung dan akhirnya rintikan hujan mulai berjatuhan membasahi tubuh Dior.. Tak lama kemudian ia sampai di kediaman Pak re..
"Dior kenapa hujan-hujanan?" Tanya Pak re sambil mencari sehelai kain untuk memberikannya pada Dior
"Pak Re ibu... " Ucap Dior beserta napas yang tersenggal senggal dan tangisan
Melihat itu Pak re sudah tau apa yang terjadi pada Dior, ia pun pergi untuk mengambil sesuatu..
"Ayo kita ke rumah kamu, sini deketan sama bapak"
Dior pun mendekat dan pak re mengucapkan sesuatu dan tiba tiba ia sudah berada di depan rumah Dior. Dior awalnya kebingungan tapi ia langsung berlari ke dalam rumah di sertai pak re juga.
Pak re langsung memeriksa keadaan ibu Dior ia mengeluarkan barang yang ia ambil tadi di rumahnya, pak re menggelengkan Kepalanya sepertinya ibu Dior tidak terselamatkan
"Pak re gimanaaa....? " Tanya Dior
"Maaf Dior pak re tidak bisa berbuat apa apa, Ibu kamu sudah meninggal"
"Pak re bohong kan, ibu cuma tertidur"
Pak re hanya menggelengkan kepalanya kemudian pergi kearah Dior yang berada di samping ibunya, pak re memeluk Dior agar Dior sedikit tenang atas kepergian ibunya.
****
Dua hari berlalu
Dior selalu menelpon saudaranya, tapi tidak pernah di angkat, Gerd mungkin masih marah padanya tapi ini ada lah sesuatu yang penting yang harus ia sampaikan pada saudaranya itu.
Dior pun bertekad untuk menemui Gerd yang berada di kota, sebelum ia berangkat ia membersihkan rumahnya dari halaman dan lain lain, ketika membersihkan Kamar Ibunya ia menemukan suatu surat.. Yang di dalamnya membuat ia sedih, yaitu surat wasiat dari ibunya.Ibunya meng wasiat agar Dior bersekolah bersama Gerd dan hidup bahagia bersama kakanya itu.setelah membaca semua itu Dior langsung bergegas pergi ke kota dan menitipkan rumahnya pada Pak re.
***
Vote,coment, follow!!!!
Happy writers
Tbc!!!