Chi Gui mengerutkan alis matanya, kemudian memberikan perintah, "Ganti mobil dengan yang tidak menarik perhatian!"
"Baik. Hari ini agak buru-buru, jadi banyak hal tidak sempat diurus." Xin Gu dengan hormat membukakan pintu belakang mobil untuk Chi Gui, setelah itu ia masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mobil.
***
Chi Changjing duduk di kursi belakang mobil, sedang menerima panggilan telepon. Ia mulai mengerutkan alis matanya sambil melihat laporan keuangan perusahaan.
Kini, Chi Changjing sudah berusia lima puluh tahun lebih. Postur badannya sedikit gemuk, wajahnya penuh dengan bekas-bekas pengalaman kehidupan, tapi tetap terlihat bahwa ia adalah pria yang tampan saat masih muda.
Di seberang telepon, Zhao Yuexiu sedang mengeluh kepada Chi Changjing, "Memang anak dari desa susah diatur! Tadi sebelum aku keluar, aku sudah bilang bahwa dia tidak boleh keluar rumah! Tapi, baru saja aku baru keluar rumah, dia sudah pergi main entah kemana! Sekarang langit sudah gelap pun, dia belum pulang juga!"
"Tunggu aku pulang baru kita bahas. Kalau memang susah diatur, kita sekolahkan dia di luar negeri, biarkan dia hidup sendiri di sana," jawab Chi Changjing.
Perusahaan Chi Changjing sedang mengalami sedikit masalah. Bukan masalah besar, tapi agak susah diselesaikan. Masalah yang tidak terdeteksi itu kini membuatnya sangat sibuk dan panik, sehingga sama sekali tidak ada waktu untuk mengatur anak yang sudah lama ditinggalkannya itu.
Tiba-tiba, sopir menghentikan mobil.
"Ada apa?" Chi Changjing mengerutkan alisnya dan melihat ke depan, kemudian tertegun.
Sebuah mobil Mercedes-Benz hitam berhenti di depan gerbang vila keluarga Chi.
Cahaya langit malam redup, Chi Changjing tidak dapat melihat dengan jelas. Namun sebagai anak dari keluarga kaya, ia sangat mengenali mobil-mobil berkelas.
Dengan satu lirikan saja, Chi Changjing bisa mendeteksi bahwa mobil itu adalah Mercedes-Benz yang nilainya kurang lebih seratus lima puluh ribu dolar.
Kota Nan bisa dikatakan sebagai kota kecil. Hanya sedikit orang yang bisa membeli mobil seharga seratus lima puluh ribu, tapi posisi orang itu pasti tidak biasa.
Dalam hati, Chi Changjing tertegun. Kemudian ia pun segera turun dari mobil.
Ketika sudah turun dari mobil, Chi Changjing melihat supir mobil Mercedes-Benz itu juga turun. Orang itu berjalan ke pintu belakang dan membukakan pintu mobil dengan hormat.
Kemudian, seorang gadis yang berpakaian kasual pun keluar dari mobil.
Di bawah cahaya lampu, kulit putih wajah gadis itu tampak bersinar. Rambut hitamnya diikat ekor kuda, memperlihatkan wajahnya yang cantik dan mungil. Matanya yang hitam seperti tinta memantulkan cahaya lampu gerbang vila, berkilau sangat indah seperti kristal.
Chi Changjing memerhatikan, ekspresi mata gadis itu sangat tenang, seperti sudah biasa dengan pelayanan seperti itu.
Chi Changjing semakin terkejut ketika ia melihat wajah gadis itu dengan jelas. Ragu-ragu ia memanggil, "Chi Gui?"
Chi Gui turun dari mobil dan mengatakan terima kasih kepada Xin Gu. Ketika ia hendak masuk ke vila, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
Mata Chi Gui yang cantik menoleh ke arah suara tersebut. Kemudian, ia melihat seorang pria yang sedikit gemuk dengan wajah yang sedikit mirip dengan dirinya berdiri di sana.
Chi Gui mengerutkan alisnya, kemudian ia pun segera menebak identitas pria itu, "Chi Changjing?"
Wajah Chi Changjing segera berubah, ia merasa tidak senang karena putrinya itu memanggilnya dengan tidak hormat. Tapi, daripada kesal, ia lebih merasa terkejut.
Chi Changjing tidak pernah tau, putri sulung yang selalu dinilai tidak berharga oleh Zhao Yuexiu itu ternyata begitu cantik.
Chi Changjing berpikir, jika mereka mengirim Chi Gui ke universitas untuk mendapatkan gelar sarjana, maka kedepannya gadis itu bisa dinikahkan dengan keluarga kaya untuk membantu perusahaannya.
Apalagi…
Chi Changjing memberikan tatapan aneh kepada Xin Gu yang berdiri di samping Chi Gui.
Menurut Chi Changjing, pria itu memiliki mata yang tajam, postur badan yang besar dan tegak, serta kepribadian yang menunjukkan bahwa ia bukan orang biasa.
'Chi Gui hanyalah gadis yang besar di desa, kenapa dia bisa kenal dengan orang seperti ini?' batin Chi Changjing.
Mengingat pria itu tadi membukakan pintu mobil untuk Chi Gui, Chi Changjing pun mencoba bertanya, "Dia adalah…"