Chereads / Memperebutkan Cinta Dokter Genius / Chapter 7 - KERJA SAMA KAMI SELESAI DENGAN TIGA DOLAR

Chapter 7 - KERJA SAMA KAMI SELESAI DENGAN TIGA DOLAR

"Nona Chi, Anda ke sini naik taksi?" Takut Chi Gui bosan, Xin Gu mengambil inisiatif untuk membuka percakapan.

Chi Gui sedang duduk di kursi yang dibeli Xin Gu saat pengawal itu pergi berbelanja barang-barang untuk membersihkan rumah. Ia menjawab, "Bisa dibilang begitu… tadi aku numpang di mobil orang."

Ekspresi Xin Gu berubah menjadi serius. "Kenapa Anda begitu mudah naik mobil orang asing? Ini sangat berbahaya…"

Chi Gui menjawab dengan santai, "Ah… bukan orang asing, dia adalah Fu Si."

Mendengar nama itu, Xin Gu dan bawahannya pun terkejut. "Tuan Fu juga datang ke kota Nan?"

Di kota besar Jing, keberadaan Fu Si sudah pasti bisa membuat orang lain tertegun dan takut.

Tidak perlu membahas keluarga Fu yang merupakan keluarga ternama di kota besar Jing, memiliki kekuasaan yang luas, serta latar belakang yang luar biasa, sehingga membuat orang tidak berani bertentangan dengan mereka

Cukup membahas Fu Si secara perorangan saja sudah cukup ditakuti. Padahal pria itu memiliki wajah yang lembut dan tampan. Ia tampak seperti orang baik, tapi hatinya sangat hitam. Cara kerjanya cepat dan tepat, kejam seperti ayahnya, Tuan Fu bahkan lebih kejam. Siapa saja yang berani menantang Fu Si, maka dapat dipastikan ia tidak akan berani muncul di kota besar Jing lagi.

'Kini, Tuan Fu yang akan menjadi penerus keluarga Fu itu berinisiatif mendekati Nona Chi. Kira-kira, apa tujuannya?' Muncul berbagai pemikiran dan beberapa kemungkinan dalam hati Xin Gu

Pengawal itu pun dengan serius bertanya kepada Chi Gui, "Apa perlu aku menyelidikinya?"

Meskipun dengan kemampuannya saat ini, Xin Gu tahu bahwa ia pasti tidak akan mendapatkan hasil apapun. 'Tapi hal ini terkait dengan Nona Chi, kalau aku melapor ke Tuan Shen…'

Ketika Xin Gu sedang berpikir, ia mendengar suara Chi Gui yang terdengar tidak peduli, "Tidak perlu, kalau dia memang mau melakukan sesuatu kepadaku, dia sama sekali tidak perlu menyamar menjadi sopir."

Xin Gu menyetujui kata-kata Chi Gui, tapi tetap merasa tidak tenang. "Kalau begitu… apa dia mengenali wajahmu?"

Chi Gui berpikir sambil menyentuh dagunya. "Sepertinya tidak."

Chi Gui pernah mendengar penilaian Fu Si terhadapnya. Kalau pria itu memang mengenali wajahnya, ia pasti tidak akan berinisiatif berbicara kepadanya.

Setelah selesai memikirkan tindakan Fu Si sebelumnya, Chi Gui menambahkan, "Kali ini, dia mungkin hanya bertindak karena mau saja."

Saat Chi Gui masih berada di kota besar Jing, ia menghabiskan seluruh waktunya untuk melakukan penelitian medis. Pengetahuannya mengenai Fu Si juga tidak dalam, semuanya hanya dari gosip yang disebarkan oleh rekan kerjanya.

Berpenampilan manusia tapi berhati iblis adalah ungkapan yang paling sering Chi Gui dengar mengenai Fu Si.

'Orang seperti dia bertindak tidak sesuai aturan, itu sudah biasa.'

Chi Gui berkata dengan santai. Namun, kata-katanya itu telah menimbulkan ombak besar di dalam hati Xin Gu.

'Tuan Fu yang mau? Bahkan berinisiatif mau jadi sopir?' ulang Xin Gu dalam hati.

'Apa yang baru saja Nona Chi bicarakan adalah orang yang sama dengan Tuan Fu yang terkenal itu?'

"Ka… kalau begitu Anda dan dia..." pertanyaan Xin Gu berbelit, tak sanggup keluar dari bibirnya.

Chi Gui dengan sangat tenang menanggapi, "Aku membayarnya tiga dolar, kemudian kerja sama kami pun selesai begitu saja."

Mendengar itu, Xin Gu dan para pengawal yang lain tak bisa berkata-kata.

***

Fu Si mengendarai mobil menuju ke vilanya. Begitu ia meletakkan kunci mobil, ponselnya berdering.

Pria itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan malas-malasan. Fu Si dengan santai mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.

Fu Zhengting.

Sebagai ayah Fu Si, kekuasaan Fu Zhengting di keluarga Fu bisa dibilang tidak begitu kuat apabila dibandingkan dengan anaknya itu.

Hal itu karena Fu Zhengting sangat terobsesi untuk membuat tembikar. Sepanjang hari, ia hanya bermain lumpur di vila kecil yang terletak di pegunungan bersama ibu Fu Si. Mereka menjalani kehidupan yang santai tanpa keinginan lebih.

Tentu saja, sifat Fu Zhengting pun jauh berbeda dari Fu Si. Ia sangat sabar, jarang bisa melihatnya marah atau tidak senang.

Saat menghadapi anaknya sendiri, nada suara Fu Zhengting terdengar santai seperti biasanya, "Aku dengar profesor Chi juga di kota Nan? Kebetulan kamu juga di sana, coba kamu cari waktu bertemu dengannya?"

"Aku tidak tertarik," Fu Si membalas dengan singkat.

Fu Zhengting menanggapi, "Kamu tahu orang berbakat seperti profesor Chi sangat susah didapatkan, 'kan? Keluarga Shen dan keluarga Han sudah mulai mendekati profesor Chi, apalagi putra sulung keluarga Han itu..."

Jari Fu Si yang panjang melepaskan kacamatanya sambil memotong kata-kata Fu Zhengting, "Jadi?"

Fu Zhengting merasa anaknya itu kurang peka. "Dengan kemampuan profesor Chi, cepat atau lambat dia akan menjadi doktor… Bahkan mungkin menjadi doktor penyakit saraf yang sangat langka di negara ini! Kalau dia bisa menjadi anggota keluarga kita, maka hal ini akan menjadi sebuah kehormatan besar! Kamu ini, apa lagi yang menurutmu kurang darinya?"