*Flashback on sebelum pergi keluar*
Asya Tak sabar untuk merealisasikan rencananya hari ini, semalaman ini tidurnya tak lelap karena terus memikirkan, dan tak sabar untuk menantikan bagaimana reaksi Erlan, saat melihat wanitanya itu sedang bermesraan dengan Abra. Ya, itu sangat dinantikan oleh Asya, karena di situlah kemenangan dimulai, dan Asya bisa tersenyum untuk langkah awal rencananya.
"Selamat pagi Nyonya, silahkan ini susu kedelainya, dan ini rotinya, selamat sarapan Nyonya," ucap Inem dengan sangat ramah kepada Asya, yang saat ini di meja makan sudah stand by dengan make-up boldnya, ya hari ini ia mengenakan pakaian serba merah, yang menandakan dirinya sangat berani, dan penuh semangat untuk membalaskan rasa sakit hatinya hari ini.
"Oh ya Bi, sudah lama Bibi tidak berkunjung ke rumah saudara Bibi, Memangnya Bi Inem tidak kangen dengan mereka?" tanya Asya.