Asya semakin meradang mendengar laporan dari anak buahnya yang membuntuti Erlan, membuat Asya harus bangun dari tidurnya yang hampir terlelap, Asya terpaku memikirkan semua itu, Ia menentang hatinya yang merasakan cemburu, tapi sayang nya perasaan itu semakin terasa, dan semakin menyakitinya hingga saat ini Asya termenung di depan meja riasnya.
"Ada info apa?" Tanya Asya pada anak buah yang menghubunginya.
"Sepertinya suami bos itu sangat menikmati kebersamaannya dengan wanita itu, hingga saat ini dia belum juga keluar dari rumah itu."
"Katakan yang penting saja, dan jangan mengada-ngada!" Tukas Asya.