Erlan yang bosan melihat tayangan televisi, tadinya ingin berpamitan kepada Sari untuk kembali ke rumah, karena sudah pukul sepuluh malam, tapi saat ia masuk ke kamar istrinya itu, tak didapati sosok istrinya di dalam, tapi terdengar suara shower dari dalam kamar mandi, maka Erlan pun menunggu Sari menyelesaikan aktivitasnya di dalam.
Erlan terpana, ia terdiam mengagumi sosok wanita yang berada di depannya ini, tubuh langsing yang hanya terbalut handuk kecil itu menghipnotisnya, tadinya ia tak berniat untuk bermesraan dengan istrinya malam ini, karena ia sangat tahu kalau Sari cukup kelelahan.
Tapi melihat keindahan depan matanya ini, rasanya sulit bagi Erlan tidak bergerak membantu Sari, untuk mengelap butiran air yang membasahi tubuh Sari.
"Sayang, kamu mandi?" Tanya Erlan menghampiri Sari yang masih berdiri dibibir pintu.
"Iya mas, badanku berkeringat."
"Sayang, jangan terlalu sering mandi malam seperti ini, aku tidak mau kamu masuk angin." Pinta Erlan.
"Iya mas,"