'Akhirnya aku bisa juga mengajak Sari pergi keluar hari ini. Untung saja ada Dion yang mau membujuk Sari. justru Kamu tidak akan rugi ikut aku keluar, bukankah memanh ini yang kamu inginkan, dulu saja kamu selalu menunggu saat libur aku mengajakmu berkencan, jadi jangan sok jual mahal dong Sari.' desis Abra dalam hatinya seraya melirik Sari di kursi belakang melalui kaca spion depan mobil nya, namun Sari tak melirik kearah Abra sama sekali.
'Kenapa aku sekarang begitu tidak menyukai mas Abra ya, entah mengapa aku melihat sisi buruk dari Mas Abra, kenapa dulu aku begitu polos, mudahnya tertipu dengan rayuannya dan terbuai akan bujuk cintanya, sehingga Aku menyerahkan keperawananku. Oh Tuhan, Seandainya bisa aku kembali ke masa itu, mungkin aku tak mungkin terpedaya secepat itu,' keluh Sari dalam hatinya, sambil memandang jalanan di luar kaca mobil.