Bukan Sari tak tahu kalau Abra sejak tadi memperhatikannya, namun Sari bersikap acuh, seolah tak tahu dan tak perduli sama sekali dengan ekspresi Abra. Memang Sari tidak peduli lagi, karena Abra saat ini bukan siapa-siapa bagi Sari, dulu memang Sari memuja-muja Abra dan tak bisa melupakan Abra, tapi untuk saat ini, maaf sedikit saja sudut hati Sari sudah tidak tersedia untuk Abra.
Dua kakak beradik itu sedang sibuk membicarakan hal yang sangat rahasia, apalagi kalau bukan rencana mereka untuk menyelidiki tentang Erlan, jelas saja Asya saat ini sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa yang mempengaruhi Erlan, dan siapa yang berada di balik Erlan. Asya tidak akan bisa membiarkan wanita itu semakin menguasai Abra dan tentu saja akan membuat perhitungan.