Mata keduanya kembali bertemu, sama-sama menyiratkan gairah yang terpendam dalam diri mereka, tampaknya malam ini akan menjadi malam panas berikutnya, Erlan dan Sari sudah tak sabar merebahkan diri mereka dan menikmati keindahan cinta diantara mereka.
Bibir merah jambu yang mungil dan seksi itu, memang selalu menggoda Erlan bila melihatnya, makan tak perlu mengulur waktu lagi, Erlan sudah sangat dahaga ingin merasakan lembutnya dan manisnya bibir milik wanitanya ini, begitupun Sari, ia sudah pasrah menunggu serangan dari pangeran yang ada di depan matanya ini.
Secepat kilat, bibir keduanya telah kembali menyatu dalam peraduan cinta, saling memanjakan dan saling menyerang serta saling mengecap, Erlan terus mengemut bibir bawah dan atas Sari bergantian, Erlan melakukannya sedikit ganas, atau mungkin karena hasrat itu sudah terlalu menumpuk di dalam dirinya.