Namun ternyata harapan Sari sia-sia malam ini hingga pukul satu, ia tak juga mendapat kabar dan bisa mendengar suara Erlan, mau tak mau mata Sari harus terpejam menyimpan sedikit kegalauan dan kerinduan kepada suaminya itu, rasanya rasa rindu di dada Sari sudah mulai membuatnya sesak bernafas, hingga ia tak bisa lagi tidur nyenyak, Sari sungguh penasaran sedang apa Erlan di sana.
'Mas, kenapa kamu tak menghubungiku,' gumam Sari sesaat sebelum matanya terpejam dibawa kelelapan alam mimpi.
"Sari… ada yang nyariin kamu,"
Tok..tok.. ibu Sari sejak tadi berusaha membangunkan Sari, namun belum juga ada jawaban dari dalam kamar.
"Sari, itu teman kamu menunggu di depan." Suara ibu Sari lebih kencang dari sebelumnya.
Seketika mata Sari terbuka mendengar teriakan sang ibu, "astaga! Jam berapa ini, aku kesiangan!" Sari beranjak dan langsung membukakan pintu kamar, yang di depannya sudah berdiri si ibu yang berusaha membangunkannya sejak tadi.
"Sari,"