Masih sama seperti saat berangkat tadi, saat ini pun di jalan hendak pulang Dion masih bersedih dan terlihat tak semangat, nampaknya ia sudah tak sabar ingin sampai di rumah dan melihat keadaan Erlan saat ini, mungkin setelah ia tahu bagaimana keadaan Papinya barulah wajahnya kembali ceria Dan tersenyum.
Sari berharap sangat ia mengantarkan Dion ke atas nanti, dia juga bisa melihat keadaan Erlan, karena memang tak bisa dipungkiri kalau Sari juga khawatir dan sangat ingin mengetahui apakah Erlan saat ini, memang sakit atau hanya Asya yang berbohong, karena setelah pertemuan mereka tadi pagi, Sari melihat kondisi Erlan sudah cukup membaik, hanya saja kepalanya masih sedikit sakit, mungkin pengaruh alkohol itu belum hilang sepenuhnya.
Tok..tok..
Dion mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya itu, dan pintu itu langsung terbuka, dan tampaklah wajah Asya di bibir pintu.
"Hai sayang, kamu sudah pulang?" Sambut Asya pada Dion.
"Sudah mami," Dion tersenyum.